Aktor Arbany Yasiz berbicara saat peluncuran film Sampai Titik Terakhirmu.(MI/Margaretha Tiffany)
FILM Sampai Titik Terakhirmu produksi Lyto Pictures menghadirkan kisah nyata Albi dan mendiang Shella, yang sempat viral di media sosial, ke dalam layar lebar. Film ini menggambarkan cinta yang tulus, keteguhan menghadapi kehilangan, dan kekuatan untuk tetap bertahan di tengah duka.
Film ini terasa semakin berkesan dengan kehadiran jajaran pembuat film dan para pemain bertabur bintang seperti Mawar de Jongh, Arbani Yasiz, Unique Priscilla, Kiki Narendra, Yasamin Jasem, Tika Panggabean, dan lainnya.
Namun, perhatian utama tertuju pada sosok Albi Dwizky, tokoh nyata di balik kisah yang menginspirasi film ini, yang turut menyaksikan kisah hidupnya dihidupkan di layar lebar.
Dalam proses penggarapannya, Arbani Yasiz, yang memerankan sosok Albi, melakukan pendekatan dengan mengenal langsung sosok asli yang kisahnya ia perankan.
Hal itu menjadi pengalaman yang membantu Arbani memahami karakter Albi bukan hanya dari naskah. Arbani mempelajari cara berbicara, gerak tubuh, hingga ketenangan yang terpancar darinya.
“Aku sama Albi banyak ngobrol. Jadi kadang di saat yang lain udah selesai reading, aku lanjut nongkrong sama Albi biar lebih intens. Aku sambil liat gerak-geriknya supaya aku tahu, dan itu aku pakai juga di film ini. Dari situ aku makin yakin bisa meranin Albi,” tutur Arbani di Plaza Senayan, Selasa (4/11).
Kedekatan itu juga membuat Arbani semakin kagum pada keteguhan Albi dalam menghadapi kenyataan hidup bersama orang tersayangnya.
“Aku berkali-kali bilang ke Albi, ‘Bi, gua salut banget sama lu. Gua gak kebayang sih kalau ini terjadi di kehidupan gua'," ujarnya.
Sementara itu, Albi sendiri merasa nyaman berinteraksi dengan Arbani dan menilai ada kesamaan di antara mereka.
“Sebenernya dari pertama ketemu udah ngerasa mirip, berasa ketemu abang dan adik,” ucap Albi.
Keduanya pun diketahui berasal dari Medan, yang semakin memperkuat kedekatan mereka di luar layar.
Arbani mengaku proses syuting Sampai Titik Terakhirmu memberikan pengalaman emosional yang mendalam. Ia belajar bahwa kehilangan bisa datang kapan saja, dan karena itu setiap kebersamaan harus disyukuri.
“Dari sini juga aku belajar makin takut kehilangan sama orang yang kita sayang, baik itu keluarga atau pasangan,” ungkapnya.
Ia berharap, setelah menonton film ini, penonton dapat lebih menghargai kehadiran orang-orang di sekitar dan berani menunjukkan kasih sayangnya secara nyata.
Lewat kisah cinta Shella dan Albi, Sampai Titik Terakhirmu tak hanya menawarkan emosi dan air mata, tetapi juga menghadirkan refleksi mendalam tentang cinta sejati yang tidak mengenal akhir, bahkan hingga titik terakhir.
Film Sampai Titik Terakhirmu akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai 13 November 2025. Film ini menjadi pengingat bahwa setiap kebersamaan adalah anugerah berharga yang layak dijaga dan dirayakan. (Z-1)


















































