
UNGGULAN kedua dalam Kejuaraan Tenis Dubai Alex De Minaur tersingkir di putaran pertama ajang ATP 500 itu, Selasa (25/2) malam waktu setempat.
De Minaur tidak mampu meladeni permainan petenis senior Marin Cilic. Meski berhasil bangkit pada set kedua petenis asal Australia itu kalah dari lawannya yang berusia 36 tahun dengan skor 2-6, 6-3, dan 3-6.
"Itu adalah awal yang hebat bagi saya," kata Cilic, yang meningkatkan catatan head to head melawean De Minaur menjadi 3-2.
"Memenangi tiga gim pertama, merasakan lapangan, kondisinya. Sedikit berangin, tetapi saya merasakan bola dengan sangat baik. Saya tahu betapa berbahayanya Alex. Dia pelari yang luar biasa di lapangan, dia mendapatkan beberapa bola yang tidak didapatkan orang lain."
"Saya harus tetap sabar tetapi agresif. Saya sangat senang karena saya mampu mempertahankan level hebat itu sepanjang pertandingan," lanjut mantan petenis nomor tiga dunia itu.
Cilic, yang kalah dari Carlos Alcaraz di putaran pertama di Doha, pekan lalu, secara krusial menyelamatkan masing-masing dari dua break point yang dihadapinya di set ketiga melawan De Minaur.
Dengan kemenangannya selama dua jam 17 menit, petenis peringkat 187 ATP itu menorehkan kemenangan pertamanya di Dubai sejak mencapai perempat final berturut-turut pada 2009 dan 2010.
"Saya tidak memiliki banyak kesempatan untuk beradaptasi musim ini," kata Cilic, yang akan menghadapi Alexei Popyrin pada babak kedua.
"Minggu lalu saya melawan Carlos di Doha, Alex di sini. Mereka berdua adalah pemain Top 10 yang bermain sangat baik."
"Ini usaha yang hebat dari saya, pertanda hebat bahwa saya bermain sangat baik. Bagi saya, ini soal pertandingan yang bisa saya ikuti untuk mendominasi pertandingan. Semoga saya bisa mempertahankan bentuk permainan ini," imbuh petenis Kroasia itu.
Setelah memenangi gelar berturut-turut di Acapulco pada 2023-24 selama pekan musim ini, De Minaur berkompetisi di Dubai untuk pertama kalinya sejak 2022.
Namun, petenis berusia 26 tahun itu tidak mampu menyesuaikan diri dengan kondisi berangin, melakukan 32 kesalahan sendiri dan hanya menghasilkan sembilan pukulan winner.
Sementara itu, Quentin Halys mencetak kemenangan terbesar dalam kariernya dengan mengalahkan juara Doha pekan lalu dan petenis peringkat sembilan dunia Andrey Rublev 3-6, 6-4, dan 7-6 (5).
Petenis kualifikasi itu menyelamatkan lima break point pada kedudukan 5-5 di set terakhir dalam perjalanannya untuk menenggelamkan juara Dubai 2022 itu dalam waktu 2 jam, 12 menit.
Halys selanjutnya akan menghadapi mantan juara lainnya, Roberto Bautista Agut dari Spanyol.
"Saya sangat senang, meskipun saya tidak begitu ceria sekarang," kata Halys setelah kemenangan pertamanya di ATP 500.
"Pertandingan itu sangat sulit. Pada kedudukan 5-5, saya 0/40 dan hampir kehilangan bola. Kemenangan yang luar biasa. Saya bermain sangat baik hari ini. Awalnya saya agak gugup, tetapi pada akhirnya saya cukup tenang. Kuncinya adalah melakukan servis dengan baik, bersikap agresif, dan melakukan pukulan yang luar biasa."
"Setiap kali Anda bermain di 500, Anda bermain dengan orang yang luar biasa. Saya kalah berkali-kali, tetapi hari ini adalah kemenangan terbaik dalam karier saya. Saya senang bermain di sini, kondisinya cocok dengan permainan saya," pungkas petenis Prancis itu. (Ant/Z-1)