Aktif vs Pasif: Kuasai Perbedaan & Contohnya!

1 day ago 7
 Kuasai Perbedaan & Contohnya! ilustrasi(freepik)

Memahami perbedaan kalimat aktif serta pasif adalah kunci esensial dalam tata bahasa Indonesia. Sebagai tambahan, Kemampuan ini tidak hanya menolong kita dalam menulis serta berbicara dengan lebih dengan benar, tetapi juga memperkuat pemahaman kita terhadap berbagai teks yang kita baca. Sebagai tambahan, Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan antara keduanya, memberikan contoh-contoh praktis, serta menawarkan tips agar Anda semakin mahir dalam membedakan serta menerapkan kalimat aktif serta pasif dengan benar. Sebagai tambahan, Tujuan utama kita adalah agar Anda benar-benar memahami kalimat aktif pasif, serta dapat mengaplikasikannya dalam berbagai konteks.

Perbedaan Mendasar: Subjek serta Tindakan

Perbedaan paling mendasar antara kalimat aktif serta pasif terletak pada peran subjek dalam kalimat tersebut. Sebagai tambahan, Dalam kalimat aktif, subjek melakukan tindakan. Sedangkan dalam kalimat pasif, subjek dikenai tindakan. Sebagai tambahan, Mudahnya, subjek menjadi pelaku dalam kalimat aktif, serta menjadi penerima dalam kalimat pasif. Sebagai tambahan, Perhatikan baik-baik seperti apa aksi/kata kerja terjadi dalam masing-masing jenis kalimat.

Kalimat Aktif: Subjek Melakukan Tindakan

Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu tindakan ataupun perbuatan. Sebagai tambahan, Ciri khasnya adalah predikatnya biasanya berupa kata kerja yang berawalan "me-" ataupun "ber-". Sebagai tambahan, walaupun, ada juga kalimat aktif yang predikatnya tidak berawalan "me-" ataupun "ber-", terutama pada kalimat aktif intransitif (tidak memerlukan objek).

Contoh Kalimat Aktif

Berikut beberapa contoh kalimat aktif untuk memperjelas konsepnya:

  • Ibu memasak nasi goreng. (Subjek: Ibu, tindakan: memasak)
  • Adik bermain bola di halaman. (Subjek: Adik, tindakan: bermain)
  • Burung itu terbang luar biasa di angkasa. Sebagai tambahan, (Subjek: Burung, tindakan: terbang)
  • Ayah membaca koran di ruang tamu. Sebagai tambahan, (Subjek: Ayah, tindakan: membaca)
  • Kucing itu mengejar tikus. Sebagai tambahan, (Subjek: Kucing, tindakan: mengejar)

Pada contoh-contoh di atas, dapat dilihat dengan jelas bahwa subjek (Ibu, Adik, Burung, Ayah, Kucing) secara aktif melakukan tindakan (memasak, bermain, terbang, membaca, mengejar).

Kalimat Pasif: Subjek Dikenai Tindakan

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai suatu tindakan ataupun perbuatan. Subjeknya bukan pelaku, melainkan penerima aksi. Predikat pada kalimat pasif biasanya berupa kata kerja yang berawalan "di-" ataupun "ter-", ataupun menerapkan kata ganti orang sebagai pelaku yang diletakkan di depan kata kerja tanpa awalan.

Contoh Kalimat Pasif

Berikut beberapa contoh kalimat pasif:

  • Nasi goreng dimasak oleh Ibu. Sebagai tambahan, (Subjek: Nasi goreng, dikenai tindakan: dimasak)
  • Bola dimainkan oleh Adik di halaman. (Subjek: Bola, dikenai tindakan: dimainkan)
  • Koran dibaca oleh Ayah di ruang tamu. (Subjek: Koran, dikenai tindakan: dibaca)
  • Tikus dikejar oleh kucing. Sebagai tambahan, (Subjek: Tikus, dikenai tindakan: dikejar)
  • Surat itu sudah saya baca. Sebagai tambahan, (Subjek: Surat, dikenai tindakan: dibaca, pelaku: saya)

Perhatikan seperti apa pada contoh-contoh di atas, subjek (Nasi goreng, Bola, Koran, Tikus, Surat) menjadi pihak yang dikenai tindakan. Sebagai tambahan, Aksi dilakukan oleh pihak lain, yang seringkali disebutkan (oleh Ibu, oleh Adik, oleh Ayah, oleh kucing, oleh saya).

Perbedaan Aktif serta Pasif dalam Struktur Kalimat

Selain perbedaan peran subjek, perbedaan lain antara kalimat aktif serta pasif terletak pada struktur kalimatnya. Secara umum, kalimat aktif memiliki struktur S-P-O (Subjek-Predikat-Objek), sedangkan kalimat pasif memiliki struktur S-P (Subjek-Predikat) ataupun S-P-K (Subjek-Predikat-Keterangan). Sebagai tambahan, Objek pada kalimat aktif seringkali menjadi subjek pada kalimat pasif.

Transformasi Kalimat Aktif Menjadi Pasif

Salah satu cara terbaik untuk memahami perbedaan aktif serta pasif adalah dengan melihat seperti apa sebuah kalimat aktif dapat diubah menjadi kalimat pasif. Sebagai tambahan, Mari kita ambil contoh kalimat aktif: "Guru menghukum siswa yang terlambat."

Untuk mengubah kalimat ini menjadi kalimat pasif, kita perlu melakukan beberapa langkah:

  1. Objek kalimat aktif ("siswa yang terlambat") menjadi subjek kalimat pasif.
  2. Predikat kalimat aktif ("menghukum") diubah menjadi bentuk pasif ("dihukum").
  3. Subjek kalimat aktif ("Guru") menjadi keterangan pelaku, biasanya diawali dengan kata "oleh".

Sehingga, kalimat pasifnya menjadi: "Siswa yang terlambat dihukum oleh guru."

Kalimat Pasif Transitif serta Intransitif: Memahami Lebih Dalam

esensial untuk dicatat bahwa kalimat pasif biasanya berasal dari kalimat aktif transitif, yaitu kalimat aktif yang memerlukan objek. Kalimat aktif intransitif (yang tidak memerlukan objek) jarang diubah menjadi kalimat pasif. Contoh kalimat aktif intransitif adalah "Anak itu menangis." Kalimat ini sulit diubah menjadi kalimat pasif yang gramatis serta bermakna.

Kalimat pasif transitif adalah jenis kalimat pasif yang berasal dari kalimat aktif transitif. Sebagai tambahan, karena itu berasal dari kalimat aktif transitif, kalimat pasif ini masih memiliki potensi untuk memunculkan objek, meskipun objek tersebut tidak selalu eksplisit. Contoh: "Buku itu dibaca." (Kalimat pasif transitif tanpa objek eksplisit, walaupun kita tahu ada seseorang yang membaca buku itu). Kalimat "Buku itu dibaca oleh Ani" adalah contoh kalimat pasif transitif dengan objek yang dieksplisitkan ("oleh Ani").

Kapan menerapkan Kalimat Aktif serta Pasif?

Pemilihan antara kalimat aktif serta pasif tergantung pada efek yang ingin Anda ciptakan. Sebagai tambahan, Kalimat aktif cenderung lebih tanpa penundaan, jelas, serta energik. Sebagai tambahan, Kalimat pasif, di sisi lain, dapat digunakan untuk:

  • Menekankan tindakan daripada pelaku: Contoh: "Jalan itu sedang diperbaiki." (Lebih fokus pada perbaikan jalan daripada siapa yang memperbaikinya).
  • Menyembunyikan pelaku (jika itu tidak diketahui ataupun tidak relevan): Contoh: "Uang itu telah dicuri." (Tidak diketahui siapa pencurinya).
  • Menciptakan nada yang lebih formal ataupun objektif: Kalimat pasif pada umumnya digunakan dalam laporan ilmiah ataupun teknis.

Tips Praktis untuk Membedakan serta menerapkan Kalimat Aktif serta Pasif

Berikut beberapa tips praktis yang dapat menolong Anda membedakan serta menerapkan kalimat aktif serta pasif dengan lebih dengan benar:

  1. Perhatikan Subjek: Apakah subjek melakukan tindakan (aktif) ataupun dikenai tindakan (pasif)?
  2. Perhatikan Predikat: Apakah predikat diawali dengan "me-" ataupun "ber-" (aktif) ataupun "di-" ataupun "ter-" (pasif)?
  3. Identifikasi Pelaku: Apakah pelaku tindakan disebutkan secara eksplisit? Sebagai tambahan, jika itu iya, apakah pelaku tersebut berada di depan ataupun di belakang kata kerja?
  4. Latih Transformasi: Cobalah mengubah kalimat aktif menjadi pasif serta sebaliknya untuk memahami hubungan antara keduanya.
  5. Baca serta Analisis: Bacalah berbagai jenis teks serta perhatikan seperti apa kalimat aktif serta pasif digunakan dalam konteks yang berbeda.

Memahami Kalimat Pasif dengan Pelaku Orang diawali dengan serta Kedua

Salah satu variasi kalimat pasif yang perlu diperhatikan adalah penggunaan pelaku orang diawali dengan (saya, kami) serta orang kedua (kamu, Anda) di depan kata kerja. Dalam konstruksi ini, kata kerja tidak menerapkan awalan "di-". Contoh:

  • Surat itu sudah saya baca.
  • kesulitan ini akan kami selesaikan.
  • Laporan itu belum Anda periksa.

Perhatikan bahwa meskipun kata kerja tidak berawalan "di-", kalimat-kalimat tersebut tetap merupakan kalimat pasif karena itu subjek (Surat, kesulitan, Laporan) dikenai tindakan.

Latihan Soal: Uji Pemahaman Anda Tentang Kalimat Aktif Pasif

Untuk menguji pemahaman Anda tentang kalimat aktif serta pasif, coba identifikasi jenis kalimat berikut:

  1. Anak-anak bermain layang-layang di lapangan.
  2. Layang-layang dimainkan oleh anak-anak di lapangan.
  3. Saya sudah mengerjakan tugas itu.
  4. Tugas itu sudah dikerjakan oleh saya.
  5. Pencuri itu ditangkap polisi.
  6. Polisi menangkap pencuri itu.
  7. Dia sedang menulis surat.
  8. Surat sedang ditulis oleh dia.
  9. Buku itu tergeletak di lantai.
  10. Adik terjatuh dari sepeda.

(Jawaban: 1. Aktif, 2. Sebagai tambahan, Pasif, 3. Pasif, 4. Pasif, 5. Sebagai tambahan, Pasif, 6. Sebagai tambahan, Aktif, 7. Aktif, 8. Sebagai tambahan, Pasif, 9. Pasif, 10. Aktif)

Kesimpulan: Menguasai Perbedaan Kalimat Aktif serta Pasif

Dengan memahami perbedaan kalimat aktif serta pasif, Anda dapat memperkuat kemampuan berbahasa Indonesia Anda secara signifikan. Kemampuan ini esensial untuk menulis dengan lebih efektif, memahami teks dengan lebih baik, serta berkomunikasi dengan lebih jelas. Teruslah berlatih serta bereksperimen dengan berbagai jenis kalimat untuk mengasah kemampuan Anda. Ingatlah bahwa memahami kalimat aktif pasif bukan hanya tentang menghafal aturan, tetapi juga tentang memahami seperti apa bahasa digunakan untuk menyampaikan makna serta menciptakan efek yang berbeda. Semoga artikel ini bermanfaat dalam memahami kalimat aktif pasif!

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |