Ilustrasi(Dok Ist)
MASYARAKAT Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) akan menghadirkan Electricity Connect 2025 sebagai ajang pameran teknologi kelistrikan paling mutakhir di Indonesia. Acara yang berlangsung pada 19-21 November 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) ini akan menampilkan inovasi terkini dari berbagai teknologi rendah emisi berbasis energi baru terbarukan (EBT).
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tri Winarno, menekankan peran strategis kelistrikan sebagai penggerak ekonomi dan fondasi kemandirian bangsa dalam menghadapi tantangan iklim. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia berkomitmen mengarahkan pembangunan listrik agar berkelanjutan dan berkeadilan.
"Saat ini dunia tengah menghadapi perubahan besar dalam sektor energi, transisi dari fosil menuju energi terbarukan. Saya percaya Electricity Connect 2025 akan menjadi forum yang sangat berharga bagi kita semua," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Kamis (30/10).
Sekretaris Jenderal MKI sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Electricity Connect 2025, Arsyadany G. Akmalaputri, mengungkapkan Electricity Connect 2025 mendukung upaya pemerintah untuk memaksimalkan penggunaan sumber EBT domestik dengan mendorong pemanfaatan teknologi bersih dan rendah emisi di Indonesia.
Ia menekankan, Electricity Connect 2025 akan menjadi ajang pameran yang menampilkan teknologi mutakhir, solusi inovatif, dan peluang investasi di seluruh value chain kelistrikan nasional.
"Pameran di Electricity Connect 2025 akan menampilkan perusahaan-perusahaan nasional dan internasional yang mempresentasikan produk, layanan, dan keunggulan proyek mereka —mulai dari sistem energi terbarukan, smart grid, hingga Battery Energy Storage System (BESS)," jelasnya.
Lebih lanjut, Arsyadany menjabarkan bahwa pameran akan diikuti oleh lebih dari 100 exhibitor dari berbagai segmen teknologi. Dengan upaya ini, Electricity Connect 2025 diharapkan mampu menampilkan berbagai inovasi teknologi kelistrikan terbaru dewasa ini.
"Kami menargetkan ada lebih dari 100 exhibitor dari perusahaan ketenagalistrikan dan energi domestik maupun multinasional dari Asia, Eropa dan Australia," imbuh Arsyadany. (H-2)


















































