Airlangga: IMF Sebut RI Jadi Titik Terang di Tengah Ketidakpastian Global

5 hours ago 2
 IMF Sebut RI Jadi Titik Terang di Tengah Ketidakpastian Global MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan).(Dok. Antara)

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Dana Moneter Internasional (IMF) menilai Indonesia sebagai bright spot atau titik terang di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Dibandingkan banyak negara lain yang menghadapi unpredictability atau tidak dapat diprediksi dan uncertainty atau ketidakpastian, ekonomi Indonesia mampu tumbuh rata-rata 5% selama tujuh tahun terakhir.

“IMF menyatakan di tengah ketidakpastian global, Indonesia merupakan bright spot. Indonesia adalah terang dibandingkan berbagai negara lain," kata Airlangga dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Optimism on 8% Economic Growth yang digelar oleh Metro TV di Jakarta, Kamis (16/10).

Pertumbuhan ekonomi tersebut turut diikuti oleh berbagai capaian positif lainnya. Inflasi nasional tercatat stabil di level 2,65% year on year (yoy) pada September 2025. Sementara itu, defisit anggaran tetap terjaga di bawah batas 3%, dan rasio utang pemerintah juga menjadi yang terendah di antara negara-negara G20, yakni di bawah 40%.

"Bandingkan dengan berbagai negara lain, (rasio utang) Amerika Serikat dan Jepang yang masing-masing sudah di atas 100%," katanya.

Di sisi lain, peringkat kredit atau sovereign rating Indonesia dari lembaga internasional seperti Fitch dan S&P masih berada pada level investment grade dengan outlook stabil.

Dari sisi investasi, Airlangga mengatakan, realisasi pada semester I tahun ini mencapai Rp942 triliun atau meningkat Rp13,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Investasi tersebut menyerap tenaga kerja sebanyak 1,2 juta orang. Sementara itu, realisasi investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tercatat sebesar Rp294,4 triliun dengan jumlah pekerja mencapai 187.376 orang.

Dalam aspek kesejahteraan sosial, angka kemiskinan nasional turun menjadi 8,47% pada Maret 2025. Jumlah penduduk miskin mencapai 23,85 juta jiwa, turun dari 25,22 juta jiwa pada Maret tahun lalu.

Dari sisi ketenagakerjaan, jumlah penduduk yang bekerja mencapai 145,77 juta orang, meningkat 3,59 juta orang dibandingkan Februari sebelumnya.

"Tingkat pengangguran terbuka juga menurun menjadi 4,76%, yang merupakan angka terendah sejak tahun 1998," pungkasnya.  (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |