AI Bantu Kegiatan Pertambangan Menjadi Lebih Ekonomis

Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Aryo Djojohadikusumo.(MI/Naufal Zuhdi)

WAKIL Ketua Umum (WKU) Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Aryo Djojohadikusumo turut buka suara terkait dengan adanya kekhawatiran penerapan teknologi artificial intelligent (AI) yang akan menggantikan manusia di lapangan.

"Ini juga menarik, ada kekhawatiran AI atau kecerdasan buatan ini akan menggantikan manusia di lapangan. Tapi yang kita lihat malah lucu, yang diganti duluan itu bukan manusia di lapangan, malah coder-coder-nya, orang-orang yang bikin AI sendiri. Contohnya di NVIDIA ya, NVIDIA saja banyak coding yang mereka sudah dilakukan oleh AI. Jadi siapa yang kehilangan pekerjaan duluan, itu bisa berubah setiap saat," ungkap Aryo saat ditemui di Jakarta, Selasa (14/10).

Ia juga menyoroti bahwa masih banyaknya tambang-tambang mineral di Indonesia yang berada di daerah terpencil yang membutuhkan investasi besar serta adanya risiko keselamatan di lapangan.
 
"Salah satu aplikasi terbesar AI adalah untuk mengurangi resiko tersebut. Kita tetap harus mengirim manusia ke daerah-daerah terpencil, terujung, terdepan, dan terluar. Jadi bagi saya ada negatifnya, tapi ada positifnya juga. 

Di sisi lain, ia menegaskan bahwa untuk mewujudkan astacita Presiden Prabowo Subianto, pengaplikasian teknologi AI dinilai penting karena potensi tambang mineral di Indonesia sangatlah luas.

"Jadi malah dengan menggunakan AI yang tadinya tidak ekonomis, malah mungkin jadi ekonomis. Jadi berpotensi menciptakan lapangan kerja baru di areal tambang baru," pungkas Aryo. (Fal/E-1)