Adi Citra Ganesha: Ruang untuk Menyatukan Seni, Sains, dan Teknologi

2 weeks ago 15
 Ruang untuk Menyatukan Seni, Sains, dan Teknologi Pameran Adi Citra Ganesha di ITB(HIMKI)

Pameran Adi Citra Ganesha menjadi momentum penting bagi sivitas akademika dan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk merefleksikan kembali jati diri kampus sebagai rumah besar yang menyatukan seni, sains, dan teknologi dalam satu napas penciptaan. Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur, mengatakan bahwa Adi Citra Ganesha bukan sekadar pameran seni, melainkan ruang perenungan tentang makna menjadi insan ITB, insan yang tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga memiliki kepekaan estetik dan kemanusiaan.

“Ada saat di mana kampus bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang untuk kembali pada jati diri. Bagi saya, momen itu hadir di Adi Citra Ganesha, sebuah peristiwa yang bukan hanya pameran, melainkan refleksi tentang siapa kita sebagai insan ITB,” ujar Sobur, Rabu (22/10).

Menurutnya, ide pameran ini lahir dari kegelisahan bersama dua sahabatnya, Rizki Ahmad Zaelani dan Adhi Nugraha, yang ingin mengembalikan keseimbangan antara dimensi teknologi, seni, dan kemanusiaan dalam kehidupan akademik ITB.

Digelar pada 18-21 Oktober 2024 di Aula Timur dan Aula Barat ITB, pameran ini menghadirkan karya para alumni Seni Rupa ITB lintas angkatan. Tak hanya menampilkan estetika visual, karya-karya tersebut juga menjadi wujud kontribusi nyata untuk pengembangan pendidikan dan fasilitas kampus. Sebagian hasil penjualan karya bahkan disumbangkan untuk ITB.

“Kami ingin menghadirkan ruang di mana ilmu menjadi indah dan keindahan menjadi ilmu. Melalui karya ini, para alumni ingin memberi kembali kepada kampus yang telah membentuk mereka,” tutur Sobur.

Ia menambahkan bahwa semangat Ganesha terasa begitu kuat sepanjang acara. Para alumni dari berbagai latar belakang, mulai dari industri hingga akademisi, menunjukkan napas yang sama: napas penciptaan yang berpadu dengan nilai kemanusiaan.

“Bahwa kemajuan tidak boleh membuat kita kehilangan nurani. Teknologi harus lahir dari empati, dan seni harus berpijak pada logika. Manusia ITB sejati bukan hanya mereka yang ahli, tapi yang mampu memadukan akurasi dan imajinasi,” tegas Sobur.

Bagi Sobur, Adi Citra Ganesha adalah pengingat bahwa kemajuan sejati terletak pada kemampuan manusia untuk menyeimbangkan akal, rasa, dan karsa, menjadikan ITB bukan sekadar kampus teknologi, tetapi juga pusat peradaban yang mengharmonikan pengetahuan dan kemanusiaan.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |