Aara amal Kanker Payudara 'W Korea' masih jadi bahan perbincangan hangat. Kali ini soal dugaan penggelapan dana amal.(Allkpop)
NETIZEN Korea kini mendesak adanya penyelidikan formal setelah bukti tambahan menunjukkan dugaan penggelapan dana dalam acara amal tahunan Breast Cancer Awareness Campaign Charity Event yang diselenggarakan oleh W Korea.
Acara amal tahunan 'Breast Cancer Awareness Campaign', yang pertama kali digelar pada tahun 2006 oleh 'W Korea', telah menyumbangkan total 1,1 miliar KRW (sekitar US$774.000) untuk membantu mereka yang berasal dari latar belakang ekonomi rendah dalam diagnosis dan pengobatan kanker payudara, sesuai dengan materi promosi yang dirilis oleh 'W Korea'.
Namun, menurut laporan dari Dispatch pada 17 Oktober 2025, 'W Korea' biasanya mengumpulkan jumlah sumbangan yang jauh lebih besar setiap tahunnya dari merek-merek mewah yang menjadi mitra mereka.
Tahun ini, merek-merek mewah yang berpartisipasi dalam acara 'Breast Cancer Awareness Campaign Charity' antara lain 'Chanel', 'Louis Vuitton', 'Gucci', 'Saint Laurent', 'Bottega Veneta', 'Thom Browne', 'Cartier', 'Valentino', 'Burberry', 'Celine', 'Prada', 'Fendi', dan lainnya. Selain memberikan barang-barang fesyen yang diminta untuk dipakai selebriti di acara makan malam, merek-merek ini bersama-sama menyumbangkan hampir 1 miliar KRW untuk acara tahun ini yang bertujuan meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara.
Namun, seperti yang diamati oleh 'Dispatch', 'W Korea' tidak memberikan penjelasan jelas tentang kemana perginya sumbangan 1 miliar KRW tersebut, dan mengapa seluruh jumlah itu tidak disalurkan ke badan amal yang menangani kanker payudara.
Fakta lainnya yang ditemukan oleh 'Dispatch' adalah bahwa semua selebriti yang hadir di acara makan malam dan pesta Breast Cancer Awareness Campaign Charity Event di Four Seasons Kwanghwamun tahun ini hadir "tanpa dibayar", menyadari bahwa acara tersebut memang untuk tujuan amal. Sebagian besar dari mereka juga membayar sendiri biaya rias dan tata rambut, yang menunjukkan bahwa kemungkinan besar 'W Korea' tidak perlu menggunakan dana sumbangan hanya untuk mengundang selebriti terkenal.
Lebih lanjut, menurut berbagai unggahan di media sosial 'W Korea', merek-merek kelas atas lainnya seperti 'Dyson', pengecer anggur mewah 'Moët & Chandon', dan merek parfum 'H' juga menyumbangkan barang dan merchandise untuk acara makan malam dan pesta, termasuk pasokan sampanye tak terbatas dari 'Moët & Chandon'.
Jika 'W Korea' konsisten dengan sumbangan tahunan mereka, maka dari total 1,1 miliar KRW yang diumumkan, sekitar 50 juta KRW (sekitar 35.000 USD) seharusnya disumbangkan tahun ini. Bagi banyak pengamat, ini berarti sekitar 950 juta KRW dari sumbangan merek-merek mewah tersebut entah "ditarik" oleh 'W Korea', atau seluruh jumlah itu digunakan untuk membayar makan malam mewah dan pesta.
Reaksi netizen di Korea Selatan sangat kecewa dan marah:
"Merek-merek menyumbang 1 miliar KRW tahun ini, tapi hanya 50 juta yang disalurkan untuk kanker payudara?? Ke mana perginya sisanya??"
"Ungkapkan laporan anggaran dan catatan pengeluaran serta sumbangan kalian."
"Mereka pasti menghabiskannya untuk berpesta. Kanker payudara cuma alasan belaka."
"Jadi, majalah ini menghabiskan 950 juta KRW untuk makanan, minuman, dan hiburan untuk pesta selebriti mewah, lalu menyumbangkan sisa 50 juta KRW untuk kanker payudara???"
"Saya rasa majalah ini menipu semua orang. Mereka memanfaatkan semua merek mewah, menipu selebriti untuk ikut bermain, dan secara terbuka mengolok-olok pasien dan keluarga penderita kanker payudara..."
"Ini jelas butuh audit menyeluruh."
"Ini adalah masalah yang sangat serius. Jika mereka mengadakan acara tahunan atas nama kanker payudara dan amal, tetapi tidak melakukan apa-apa untuk tujuan tersebut dan majalah itu sendiri justru mengambil uang sumbangan, maka polisi harus terlibat."
"Jika mereka bahkan tidak berusaha menggalang dana untuk kanker payudara, ini akan berakhir sebagai acara yang sangat tidak kompeten dan memalukan. Tapi jika mereka menggelapkan uang sumbangan, itu adalah masalah yang jauh lebih serius."
"Polisi harus segera menyelidiki ini."
"Mereka begitu ingin terlihat seperti 'jutawan Barat yang kaya raya', tapi mereka tidak punya uang, jadi mereka malah menjual kanker payudara. Aneh sekali."
Isu ini kini menjadi perhatian publik luas, dan banyak yang menuntut transparansi serta tindakan tegas untuk memastikan bahwa dana amal yang terkumpul benar-benar sampai ke tujuan yang semestinya. (Naver/Z-10)


















































