Berikut Penyebab v Belt Motor Putus(freepik)
V BELT motor adalah sabuk penggerak berbentuk huruf V yang digunakan pada sepeda motor untuk mentransmisikan tenaga dari poros engkol ke roda belakang atau sistem transmisi.
V-belt banyak digunakan pada motor matik karena sistem ini lebih sederhana dan efisien dibanding rantai manual.
1. Usia V-Belt Sudah Tua
V-belt memiliki masa pakai tertentu, biasanya 20.000 sampai 30.000 km. Jika sudah tua, karet menjadi keras, retak, atau rapuh sehingga mudah putus.
2. Tegangan Terlalu Kencang
V-belt yang terlalu kencang menambah tekanan pada sabuk dan komponen lain. Lama-kelamaan bisa menyebabkan v-belt putus atau cepat aus.
3. Tegangan Terlalu Kendor
V-belt terlalu kendor bisa selip saat putaran tinggi. Gesekan berlebihan membuat v-belt cepat panas dan mudah robek.
4. Pemasangan yang Salah
Posisi v-belt tidak sejajar atau melintir saat pemasangan. Hal ini menimbulkan gesekan abnormal dan mempercepat kerusakan.
5. Roller atau Variator Aus
Roller atau variator yang aus membuat v-belt bergerak tidak stabil. Hal ini menimbulkan getaran, gesekan, dan menyebabkan belt cepat putus.
6. Debu, Oli, atau Minyak Menempel
Kotoran, oli, atau minyak menempel di v-belt membuat karet licin atau mengeras. Kondisi ini meningkatkan risiko belt slip dan putus.
7. Overload
Mengangkut beban terlalu berat atau sering menanjak curam bisa membuat v-belt bekerja ekstra keras. Lama-kelamaan belt bisa putus akibat tekanan berlebih.
8. Roller atau Puli Tidak Seimbang
Puli yang bengkok atau roller yang aus menyebabkan v-belt bergerak tidak rata. Gesekan yang tidak merata ini memicu belt cepat putus.
Untuk mencegahnya, coba periksa v-belt secara berkala dan ganti jika ada tanda aus, pastikan tegangan sesuai rekomendasi pabrikan, bersihkan v-belt dari debu, oli, atau kotoran lain secara rutin. Serta gunakan roller dan variator yang masih baik. (Z-4)


















































