Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Bali, Putu Putri Suastini mengunjungi aksi pembinaan kader posyandu Denpasar.(MI/Ruta Suryana)
SEBANYAK 50 orang kader Posyandu Kota Denpasar mendapatkan pembinaan dan bantuan dalam kegiatan aksi sosial bertajuk Membina dan Berbagi yang dilaksanakan oleh Tim Pembina Posyandu Provinsi Bali di Desa Dangin Puri Kelod, Denpasar, Senin (27/10).
Ke-50 kader tersebut sudah termasuk kader Posyandu 6 SPM (Standar Pelayanan Minimal), yang meliputi bidang layanan kesehatan, pendidikan, sosial, pekerjaan umum, perumahan, serta ketertiban dan keamanan. Desa Dangin Puri Kelod sendiri jadi pilot project pelaksanaan Posyandu 6 SPM di Kota Denpasar sebagai bentuk transformasi menuju Posyandu era baru.
“Di Kota Denpasar saat ini terdapat 459 kelompok Posyandu yang tersebar di 27 desa dan 16 kelurahan dengan total 4.011 kader. Seluruhnya telah melak sanakan layanan Posyandu 6 SPM dan telah ditetapkan melalui SK Perbekel dan lurah masing-masing,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Bali, Putu Putri Suastini mengatakan kegiatan ini menjadi wadah silaturahmi dan pembinaan secara langsung melalui sosialisasi dan bimbingan teknis.
“Kami hadir untuk bertatap muka langsung memberikan pembinaan dan sosialisasi kepada para kader. Sosialisasi ini merupakan bentuk pembinaan paling sederhana dan akan kami lanjutkan dengan bimbingan teknis agar para kader semakin memahami tugasnya,” ujar Putri Koster.
Ia menambahkan, kader Posyandu memiliki peran penting dalam mendukung transformasi Posyandu menjadi pusat pelayanan masyarakat yang lebih luas, sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2024.
Transformasi tersebut menjadikan Posyandu tidak hanya berfokus pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga mencakup enam bidang pelayanan standar, yakni kesehatan, sosial, pendidikan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, serta ketentraman dan ketertiban umum.
“SPM Posyandu merupakan inovasi layanan terpadu untuk seluruh siklus kehidupan — mulai dari balita, remaja, dewasa, hingga lansia — agar Posyandu menjadi pusat layanan masyarakat yang komprehensif dan berkelanjutan,” ujar istri Gubernur Wayan Koster. (E-2)


















































