
KANKER darah terjadi ketika sumsum tulang belakang memproduksi sel darah putih dalam jumlah yang tidak normal. Sel darah putih yang tidak sehat ini kemudian menumpuk di sumsum tulang dan masuk ke dalam aliran darah. Berbeda dengan sel darah putih normal, sel yang abnormal tidak mampu menjalankan fungsinya dalam melindungi tubuh dari infeksi.
Dalam beberapa kasus, leukemia bisa menyebar dari sumsum tulang ke bagian tubuh lain, seperti dada, otak, atau hati. Lalu, apa sebenarnya yang menjadi penyebab kanker darah pada anak? Berikut beberapa penyebabnya.
Faktor Risiko Kanker Darah pada Anak
Terdapat sejumlah faktor yang diduga memicu timbulnya kanker darah pada anak. Beberapa faktor risiko yang perlu diperhatikan:
1. Faktor Genetik
Salah satu penyebab yang dapat meningkatkan risiko kanker darah pada anak ialah faktor genetik. Faktor ini berkaitan dengan warisan gen dari orang tua kepada anak melalui DNA. Bila salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat kanker darah, kemungkinan besar anak mewarisi gen tersebut dan berisiko mengalami penyakit serupa.
2. Sindrom Genetik
Beberapa kelainan genetik juga turut meningkatkan kemungkinan anak terserang kanker darah. Di antaranya:
Sindrom Down (trisomi 21)
Anak dengan sindrom Down memiliki tiga salinan kromosom ke-21. Kondisi ini berkaitan erat dengan meningkatnya risiko mengalami leukemia limfositik akut (ALL) maupun leukemia mieloid akut (AML).
Sindrom Li-Fraumeni
Kelainan genetik langka ini akibat mutasi pada gen TP53. Anak-anak dengan sindrom ini tidak hanya rentan terhadap leukemia, tetapi juga terhadap berbagai jenis kanker lain seperti sarkoma tulang dan jaringan lunak, kanker payudara, kanker kelenjar adrenal, hingga tumor otak.
3. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh Bawaan
Beberapa anak dilahirkan dengan kondisi sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat kelainan bawaan tertentu. Hal ini turut berkontribusi terhadap meningkatnya risiko kanker darah. Beberapa contoh kelainan tersebut meliputi:
Ataksia telangiektasia
Kondisi ini terjadi karena adanya kerusakan pada otak kecil yang mengatur keseimbangan dan koordinasi tubuh.
Sindrom Wiskott-Aldrich
Merupakan gangguan langka yang ditandai oleh munculnya eksim, jumlah trombosit yang rendah (trombositopenia), gangguan sistem imun, serta gejala diare berdarah.
4. Gaya Hidup Orang Tua
Gaya hidup orang tua, khususnya ibu saat masa kehamilan, juga dapat memengaruhi kesehatan anak di masa depan. Misalnya, ibu yang mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan selama kehamilan berpotensi meningkatkan risiko anaknya mengalami leukemia.
5. Paparan Radiasi
Paparan terhadap radiasi tingkat tinggi, terutama dalam jangka waktu lama, juga menjadi salah satu faktor penyebab kanker darah pada anak. Risiko tersebut akan meningkat apabila anak terpapar dosis radiasi tinggi secara terus-menerus. (halodoc/Z-2)