Lima orang ditangkap usai dugaan upaya pembunuhan terhadap Presiden Ekuador Daniel Noboa. (Instagram)
KETEGANGAN politik di Ekuador kembali memuncak setelah terjadi dugaan upaya pembunuhan terhadap Presiden Daniel Noboa. Pemerintah mengonfirmasi lima orang telah ditangkap atas insiden tersebut, yang terjadi saat Noboa melakukan perjalanan dinas ke Provinsi Cañar, Selasa (7/10).
Menurut Menteri Energi Ekuador, Ines Manzano, iring-iringan mobil presiden diserang sekitar 500 orang demonstran yang melempari batu ketika Noboa menuju lokasi untuk mengumumkan proyek infrastruktur baru.
“Mobil presiden dikepung dan dilempari batu. Setelah kejadian, ditemukan tanda-tanda kerusakan akibat peluru pada kendaraan beliau,” ujar Manzano. Meski demikian, Noboa dilaporkan selamat tanpa luka.
Pihak berwenang menyatakan, kelima pelaku yang ditangkap akan dijerat dengan tuduhan terorisme dan percobaan pembunuhan.
Serangan Kedua dalam Dua Bulan
Insiden ini bukan yang pertama menimpa rombongan Noboa. Pada September lalu, sekitar 350 orang juga menyerang iring-iringan mobil presiden dan sejumlah diplomat di Provinsi Imbabura. Dalam kejadian itu, para penyerang menggunakan kembang api, molotov, dan batu, sehingga memaksa aparat mengamankan Noboa ke lokasi aman.
Rangkaian serangan ini terjadi di tengah gelombang protes nasional terkait kebijakan pemerintah menghapus subsidi bahan bakar diesel untuk menekan pengeluaran negara. Langkah ini memicu kemarahan publik, terutama dari komunitas adat dan kelompok pekerja yang menilai kebijakan tersebut akan memperburuk kondisi ekonomi masyarakat kecil.
Demonstrasi besar telah berlangsung selama berminggu-minggu. Para pengunjuk rasa memblokir jalan utama, bentrok dengan aparat, dan menuduh pemerintah menekan perbedaan pendapat secara brutal. Dalam satu insiden pekan lalu, seorang warga sipil dilaporkan tewas dan beberapa lainnya luka-luka.
Negara dalam Status Darurat
Sebagai respons atas meningkatnya kekerasan, pemerintah Ekuador menetapkan status darurat di 10 provinsi. Langkah ini diambil untuk mengatasi apa yang disebut sebagai “kerusuhan internal serius.”
Situasi Ekuador kini menjadi sorotan internasional, mengingat Noboa baru saja terpilih kembali dengan janji mengembalikan stabilitas dan menekan angka kriminalitas yang meningkat tajam akibat aktivitas kartel narkoba di negara tersebut. (CNN/Z-2)


















































