5 Fakta Kunci Perang Gaza: Dari Serangan Hamas hingga Gencatan Senjata Trump

4 hours ago 3
 Dari Serangan Hamas hingga Gencatan Senjata Trump Penandatanganan Trump Peace Agreement(Media Sosial X)

SETELAH Israel dan Hamas menandatangani kesepakatan gencatan senjata serta membebaskan sandera dan tahanan pada Senin (13/10). Berikut lima poin utama yang menggambarkan jalannya perang Gaza selama dua tahun terakhir.

1. Serangan Hamas

Konflik dimulai pada 7 Oktober 2023 saat kelompok Hamas melancarkan serangan besar terhadap Israel, bertepatan dengan perayaan Yahudi Simhat Torah. Ratusan pejuang Hamas menerobos perbatasan Gaza di bawah hujan roket, menewaskan 1.219 orang dalam serangan terhadap komunitas pertanian dan festival musik.

Sebanyak 251 orang disandera dan dibawa ke Gaza. Badan intelijen Israel, Shin Bet, serta militer kemudian mengakui kegagalan mereka mencegah serangan itu, menyebut adanya asumsi keliru bahwa Hamas hanya berfokus pada kekerasan di Tepi Barat.

2. Sandera dan Tahanan

Dalam serangkaian kesepakatan sejak November 2023, sebanyak 141 sandera dibebaskan, delapan di antaranya dalam kondisi meninggal dunia. Sebagai imbalan, Israel membebaskan lebih dari 2.000 tahanan Palestina.

Pada Senin lalu, 20 sandera terakhir dibebaskan dalam tahap awal gencatan senjata yang diinisiasi Presiden AS Donald Trump. Israel juga menerima pemulangan jenazah 28 sandera yang tewas, sementara 1.968 tahanan Palestina kembali dibebaskan.

3. Krisis Kemanusiaan

Kampanye udara dan darat Israel menyebabkan lebih dari 67.800 warga Gaza tewas, mayoritas warga sipil. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat 83% bangunan di Gaza rusak atau hancur, termasuk rumah sakit dan sekolah.

Blokade yang berlangsung 11 minggu pada awal 2025 membuat bantuan kemanusiaan nyaris terhenti, dan pada Agustus PBB menyatakan sebagian wilayah Gaza mengalami kelaparan. Israel menolak tuduhan itu dan menuduh PBB bias.

Pada 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang.

4. Meluasnya Konflik Regional

Konflik Gaza memicu ketegangan di kawasan. Hizbullah di Libanon meluncurkan serangan roket ke Israel, disusul perang dua bulan yang berakhir dengan gencatan senjata rapuh.

Di Yaman, kelompok Houthi yang didukung Iran menyerang kapal-kapal di Laut Merah dan menargetkan Israel dengan rudal dan drone. Israel membalas dengan sejumlah serangan udara.

Ketegangan meningkat pada Juni 2024 saat Israel dan Iran terlibat perang 12 hari, saling menyerang dengan rudal dan drone.

5. Gencatan Senjata dan Peran Trump

Pada 29 September 2025, Presiden Trump mengajukan rencana perdamaian 20 poin yang mencakup gencatan senjata, pembebasan sandera dalam 72 jam, penarikan bertahap pasukan Israel, dan pembentukan otoritas transisi di Gaza.

Setelah empat hari negosiasi di Mesir melalui mediator internasional, kesepakatan dicapai pada 9 Oktober. Gencatan senjata berlaku, memungkinkan ribuan warga Palestina kembali ke Gaza utara.

Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi kemudian memimpin KTT Gaza di Sharm el-Sheikh, dihadiri lebih dari dua lusin pemimpin dunia, termasuk Presiden Palestina Mahmud Abbas dan Sekjen PBB Antonio Guterres, tanpa kehadiran Netanyahu maupun perwakilan Hamas. (AFP/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |