
SEDIKITNYA 42 orang dilaporkan tewas dalam ledakan truk tangki bahan bakar di negara bagian Niger, Nigeria. Tragedi ini terjadi setelah kendaraan tersebut tergelincir dan terguling di jalan raya, menumpahkan bahan bakar yang kemudian meledak.
Menurut laporan BBC yang mengutip pernyataan petugas bantuan, Abdullahi Baba Ara, Kepala Dinas Darurat Negara Bagian Niger, sebanyak 52 orang lainnya mengalami luka-luka dengan tingkat keparahan berbeda dan kini dirawat di rumah sakit setempat.
Insiden itu terjadi di antara komunitas Essan dan Badeggi, di sepanjang jalan Bida-Agaie, wilayah pemerintahan lokal Katcha. Setelah truk tangki terguling, banyak warga bergegas mengumpulkan bahan bakar yang tumpah. Namun tak lama kemudian, bahan bakar tersebut meledak dan memicu kebakaran hebat yang menelan korban.
Api berkobar dengan intensitas tinggi hingga membuat sebagian besar korban hangus dan sulit dikenali. Para korban luka segera dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.
Gubernur Negara Bagian Niger, Mohammed Umaru Bago, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Dalam pernyataan resminya melalui Kepala Humas Bologi Ibrahim, ia menyebut kejadian ini sebagai peristiwa yang “memprihatinkan, menyedihkan, dan tragis”.
“[Sungguh] memilukan melihat masyarakat masih mendekati truk tangki yang terguling untuk mengambil isinya,” ujar pernyataan itu, menyoroti kurangnya kesadaran publik meski kampanye bahaya pengambilan bahan bakar tumpah telah sering dilakukan.
Truk tangki tersebut diketahui mengangkut produk minyak bumi dari Lagos di selatan Nigeria menuju wilayah utara. Menurut laporan awal, kecelakaan terjadi akibat kondisi jalan yang buruk, masalah yang kerap menjadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas di negara itu.
Kecelakaan serupa bukan pertama kalinya terjadi di Nigeria. Pada Oktober tahun lalu, ledakan truk tangki bahan bakar di negara bagian Jigawa menewaskan sedikitnya 153 orang. Sementara pada Januari tahun ini, insiden serupa di dekat Suleja, juga di Niger State, menewaskan 86 orang dan melukai hampir 70 lainnya.
Tragedi di Niger State kali ini kembali menyoroti persoalan serius terkait infrastruktur jalan yang rusak dan praktik berbahaya masyarakat yang berusaha mengumpulkan bahan bakar tumpah tanpa memperhatikan keselamatan. (BBC/Z-2)