4 Guru dan 5 Murid Diperiksa Dugaan Penganiayaan dan Bullying Siswa SMP di Grobogan hingga Tewas

8 hours ago 3
4 Guru dan 5 Murid Diperiksa Dugaan Penganiayaan dan Bullying Siswa SMP di Grobogan hingga Tewas Warga masih mendatangi rumah duka keluarga mendiang Angga Bagus Perwira, siswa SMP Negeri 1 Geyer, Kabupaten Grobogan, yang meninggal akibat perundungan dan penganiayaan.(MI/Akhmad Safuan)

KEPOLISIAN masih melakukan pendalaman terhadap kasus perundungan dan penganiayaan yang menewaskan siswa SMP Negeri 1 Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Siswa bernama Angga Bagus Perwira, 12, meninggal di dalam kelas pada Sabtu (11/10) lalu diduga akibat perundungan dan penganiayaan oleh teman sekelasnya.

Pemantauan Media Indonesia, Selasa (14/10) kasus kematian Angga Bagus Perwira,12, siswa SMP Negeri 1 Geyer, Kabupaten Grobogan, masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. Bahkan kasus ini masih menjadi perbincangan serius sejumlah kalangan terutama pendidik.

Meskipun belum menetapkan tersangka dalam kasus ini, kepolisian masih melakukan pendalaman dengan secara maraton melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak dari mulai kepala sekolah, sejumlah guru di SMP Negeri 1 Geyer, Kabupaten Grobogan, dan dua anak berhadapan dengan hukum yang diketahui berkelahi dengan korban.

"Benar, kepolisian masih terus melakukan pendalaman dengan memeriksa para saksi dan mengumpulkan bukti-bukti serta meminta keterangan ahli," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto.

Berdasarkan pemeriksaan, lanjut Artanto, terungkap bahwa korban Angga Bagus Perwira mengalami dua kali perkelahian dengan dua siswa yang berbeda yang kini merupakan anak berhadapan dengan hukum, yakni pada perkelahian pertama di pagi hari sebelum pelajaran pertama dengan satu saksi dan pada siang hari sekitar pukul 11.00 WIB dengan saksi lainnya.

Setelah perkelahian kedua ini, ungkap Artanto, korban terjatuh dan mengalami kejang-kejang hingga dibawa ke ruang UKS, kemudian diteruskan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Purwodadi, namun jiwanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

"Korban langsung diautopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya," tambahnya.

Sementara itu, mengutip hasil autopsi, Sawindra, 38, orangtua korban mengungkapkan ada sejumlah luka fatal di tubuh anaknya hingga mengakibatkan kematian, yakni kepala bagian kanan dan kiri memar, bagian dada juga memar dan paling parah tulang bagian belakang di bawah otak patah hingga ada gumpalan darah.

"Kami minta polisi segera mengusut tuntas dan menghukum para pelaku yang menyebabkan kematian anak saya Angga Bagus Perwira sesuai aturan hukum yang berlaku, mereka harus dihukum setimpal dengan perbuatannya," ujar Sawindra.

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Geyer, Kabupaten Grobogan, Sukatno, juga mengatakan menyerahkan penuh penanganan kasus menimpa siswanya tersebut kepada pihak berwajib, bahkan kini proses sudah berjalan setelah polisi melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi.

"Kami pihak sekolah sangat berduka cita atas peristiwa ini, hingga saat ini ada 4  guru dan 5 murid yang diperiksa sebagai saksi di Polres Grobogan," tuturnya. (AS/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |