SEBANYAK 390.186 murid dari 4.323 satuan pendidikan di Jawa Timur serentak, mulai Senin (3/11) mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA). Kestabilan jaringan listrik dan internet menjadi perhatian serius.
"Jaringan listrik dan internet menjadi perhatian serius bagi kami, jangan sampai mereka terganggu selama pelaksanaan TKA,” kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai di Surabaya, Senin (3/11).
Pada hari pertama pelaksanaan, bidang studi yang dikerjakan meliputi Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran wajib yang harus dikerjakan semua siswa.
Sementara mata pelajaran pilihannya yaitu Matematika lanjutan, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Sejarah, Pendidikan Pancasila/PPKn, Projek Kreatif dan KWU, Bahasa Indonesia Lanjutan, Bahasa Inggris Lanjutan, Antropologi.
Menurut Aries, dari laporan yang masuk seluruh proses berjalan dengan baik, belum ada laporan yang bisa mengganggu selama siswa mengerjakan soal soal TKA.
Karena itu, kata Aries, jaringan listrik dan internet menjadi perhatian serius, jangan sampai selama mengerjakan ada masalah. Pihak PLN menyiapkan genset di daerah yang membutuhkan. Dinas Pendidikan Jatim memastikan adanya cadangan daya berupa genset dan jaringan internet yang stabil di seluruh sekolah pelaksana TKA.
"Antisipatif dari kemungkinan terjadinya pemadaman listrik," katanya.
Dari jumlah 390.186 murid di Jawa Timur bakal diikuti sebanyak 171.502 murid dari SMA, 218.401 murid dari SMK, 283 siswa SLB, dan 16.326 murid dari penempuh Paket C. Dari jumlah itu, sebanyak 4.177 satuan pendidikan akan menggelar TKA secara mandiri, dan 146 satuan pendidikan lainnya akan menumpang di sekolah lain karena keterbatasan infrastruktur.
Dari jumlah mereka yang mengikuti TKA, satuan pendidikan di Jatim yang akan mengikuti TKA dengan full online berjumlah 3.026 dan semi online sejumlah 1.297 lembaga.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh satuan pendidikan, khususnya Dinas Pendidikan Jatim untuk memastikan keamanan pasokan listrik dan kestabilan jaringan internet. Instruksi itu disampaikan berkaitan dengan Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang digelar pada Senin (3/11).
"Hari ini anak-anak jenjang SMA/SMK/MA akan melaksanakan TKA, hasilnya nanti bisa menjadi dasar bagi anak-anak untuk masuk perguruan tinggi, maka faktor teknis pasokan listrik harus aman juga jaringan internetnya, dua hal ini saya rasa sangat penting," ujarnya usai meninjau pelaksanaan TKA tahap pertama hari pertama di SMAN 6 Surabaya (3/11).
Khofifah menjelaskan bahwa kesiapan teknis maupun nonteknis harus diperhatikan secara serius. Mulai kesiapan perangkat komputer, jaringan internet, ketersediaan listrik, hingga kesiapan mental para siswa.
"Faktor teknis seperti listrik dan jaringan internet sangat berpengaruh, jangan sampai di tengah pelaksanaan TKA dua hal ini tidak firm, maka akan sangat berpengaruh pada mental dan konsentrasi anak-anak kita," kata Khofifah. (FL/E-4)


















































