30 Siswa SMPN 1 Lembang Diduga Keracunan MBG

2 weeks ago 19
30 Siswa SMPN 1 Lembang Diduga Keracunan MBG Seorang anggota Polri menunjukkan menu MBG yang disantap siswa SMPN I Lembang.(MI/DEPI GUNAWAN)

BEREDAR pesan berantai mengenai dugaan kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) di SMPN 1 Lembang, Kabupaten Bandung Barat, sejak Kamis (23/10) siang. Kabar itu membuat resah orang tua siswa.

Dalam pesan tersebut, pihak sekolah memberikan klarifikasi bahwa kondisi para siswa yang mengalami gejala mual dan sakit perut sudah tertangani dan dalam keadaan stabil.

Disebutkan pula bahwa tidak semua siswa memakan menu MBG yang didistribusikan. Namun jika di rumah muncul gejala lanjutan seperti mual, pusing, atau muntah, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, total 1.220 paket MBG yang dibagikan untuk siswa SMPN 1 Lembang, dan sekitar 232 porsi sudah dimakan siswa.

Untuk mengantisipasi pasien tambahan, beberapa unit ambulans disiagakan di lokasi sekolah oleh tenaga kesehatan Kecamatan Lembang.

Koordinator MBG SMPN 1 Lembang, Ian Mulyana menyebutkan, belum dapat memastikan apakah gejala yang dialami siswa disebabkan keracunan makanan. Adapun menu yang dimakan para siswa di antaranya ayam betutu, ayam goreng, tahu, sayuran dan buah jeruk.

"MBG tadi diterima pukul 07.30 WIB, pukul 10.00 WIB dimakan. Indikasi yang bergejala pukul 11.30 WIB," bebernya.

Ia menyatakan, sebelum makanan didistribusikan ke setiap sekolah, pihaknya rutin mencicipi terlebih dahulu.

"Tiap hari kami coba dulu. Bahkan saya makan tiga potong daging tadi, dan tidak ada reaksi apa-apa," ujarnya.

Dari laporan sementara, 30 siswa mengalami gejala awal dan langsung ditangani di ruang UKS. Sebanyak 26 siswa sudah pulang, sisanya masih dalam perawatan di fasilitas kesehatan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat Lia Nurliana Sukandar mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan beberapa fasilitas kesehatan yang bisa menerima pasien yang diduga keracunan.

"Ada Puskesmas Jayagiri, Klinik Sespim, Puskesmas Lembang," kata Lia.

Pihaknya belum memastikan jumlah siswa yang menyantap MBG karena masih fokus untuk penanganan korban.

"Kita belum kesana ya. Yang terpenting kita percepat penanganan aja dulu," tandasnya.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |