21 Pegawai Layanan Digital AS Mundur Massal, Protes Kebijakan DOGE

2 weeks ago 15
21 Pegawai Layanan Digital AS Mundur Massal, Protes Kebijakan DOGE Ilustrasi - demonstrasi pegawai federal(Media Sosial X)

SEBANYAK 21 staf teknologi dari United States Digital Service (USDS) mengundurkan diri secara massal hari ini sebagai bentuk protes terhadap upaya Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), menurut seorang pegawai pemerintah federal yang mengetahui peristiwa tersebut.

Menurut sumber tersebut, mereka yang mengundurkan diri adalah "orang-orang paling terampil. Insinyur, desainer, ilmuwan data, manajer proyek, semua yang bekerja pada proyek-proyek kritis di seluruh pemerintahan."

Kelompok ini sebelumnya merupakan bagian dari USDS, yang kemudian diubah menjadi DOGE.

“Mereka adalah orang-orang yang tidak ingin menjadi bagian dari ini. Bagi mereka, ini adalah bentuk protes. Mereka tidak ingin terlibat dalam perubahan ini,” kata sumber tersebut.

Protes Berawal Setelah “Pemecatan Hari Valentine”

Selasa setelah insiden yang disebut sebagai “Pemecatan Hari Valentine” menjadi pertama kalinya DOGE memimpin rapat staf. Dalam pertemuan tersebut, mereka mengakui beberapa hari terakhir sangat sulit dan mencoba mengalihkan fokus ke depan. Namun, menurut sumber itu, pesan tersebut tidak diterima dengan baik, sehingga memicu diskusi di antara para pegawai: "Apakah masih ada yang bisa diselamatkan? Apa yang harus dilakukan?"

Sementara itu, Gedung Putih melaporkan satu juta pegawai federal telah menanggapi email yang meminta laporan atas pekerjaan mereka pekan lalu. Hal ini disampaikan sebagai upaya untuk memperjelas parameter dari kebijakan personalia yang baru.

Trump Beri Kewenangan kepada Menteri Kabinet untuk Menentukan Kebijakan

Karoline Leavitt, Sekretaris Pers Gedung Putih, mengatakan bahwa Presiden Donald Trump akan menyerahkan keputusan kepada para menteri kabinetnya mengenai cara terbaik untuk menindaklanjuti perintah tersebut.

“Para kepala lembaga akan menentukan praktik terbaik bagi pegawai mereka di masing-masing instansi,” katanya.

Sejumlah instansi telah menginstruksikan pegawai mereka untuk tidak menanggapi email tersebut, dan Leavitt menegaskan bahwa Trump mendukung keputusan tersebut.

“Presiden mendukung langkah itu,” ujarnya, sembari meredam spekulasi ada perpecahan dalam pemerintahan, terutama terkait dengan Elon Musk—miliarder yang ditugaskan Trump untuk mereformasi pemerintahan federal.

“Presiden, Elon, dan seluruh kabinetnya bekerja sebagai satu tim yang solid, dan mereka menerapkan solusi yang sangat masuk akal ini,” kata Leavitt. (CNN/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |