162 Laporan Pertalite Bermasalah, Pertamina Dalami Suplai dari Surabaya dan Tuban

4 hours ago 3
162 Laporan Pertalite Bermasalah, Pertamina Dalami Suplai dari Surabaya dan Tuban Uji mutu BBM di Surabaya: Petugas dari Lemigas (kiri) mengambil bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite untuk diuji secara visual saat uji mutu BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kayoon, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/10)(Antara)

Gelombang keluhan atas dugaan bahan bakar Pertalite bermasalah terus mengalir ke Pertamina. Hingga Kamis (30/10), tercatat 162 laporan masuk ke posko pengaduan yang dibuka sejak Jumat (24/10). Data terbaru menunjukkan wilayah Bojonegoro menempati posisi teratas dengan 59 laporan, disusul Tuban dengan 44 laporan, sementara Malang Raya baru mencatat empat laporan.

Area Manager Communication PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, mengungkapkan pihaknya terus membuka kanal pelaporan dari masyarakat.

“Kami masih menunggu laporan tambahan dari masyarakat untuk memastikan keluhan pasca pengisian BBM, terutama Pertalite, bisa ditangani dan ditindaklanjuti dengan baik,” ujarnya di Malang, dikutip dari laporan Metro TV, Kamis (30/10).

Fokus Penelusuran: Suplai BBM dari Surabaya dan Tuban

Ahad menjelaskan, hasil awal menunjukkan keluhan terbanyak berasal dari wilayah yang disuplai dari Fuel Terminal Surabaya dan Tuban.
“Terminal BBM Malang sendiri mendapat pasokan dari Surabaya, baik melalui kereta rail tank wagon maupun mobil tangki,” katanya.

Pertamina kini melakukan pengujian spesifik terhadap sampel bahan bakar dari dua sisi, SPBU dan kendaraan pelanggan yang terdampak.

Uji laboratorium di SPBU sudah kami lakukan, tapi pengambilan sampel dari kendaraan pelanggan masih berlangsung. Prosesnya bisa memakan waktu 5 hingga 10 hari kerja, karena harus dikirim ke pusat,” jelasnya.

Kompensasi Menunggu Hasil Validasi

Menurut Ahad, Pertamina akan memberikan kompensasi terukur bila hasil validasi membuktikan gangguan kendaraan disebabkan oleh kualitas bahan bakar.

“Jika hasil di bengkel dan lab membuktikan bahwa kendala memang berasal dari produk, tentu kompensasi akan kami terapkan,” tegasnya.

Hingga kini, uji density dan kualitas telah dilakukan di sejumlah SPBU dengan pengawasan langsung dari Menteri ESDM. Namun, investigasi internal masih berjalan untuk memastikan penyebab pasti keluhan konsumen.

Pertamina Perketat Pengawasan Distribusi

Ahad memastikan langkah pencegahan telah diperkuat di seluruh rantai distribusi BBM.

“Kami lakukan pengecekan kualitas setiap hari, mulai dari pembongkaran kapal, pengiriman ke terminal, hingga SPBU. Bahkan sebelum SPBU beroperasi, kami pastikan uji kualitas sudah sesuai SOP,” ujarnya.

Pertamina menegaskan komitmennya menjaga mutu produk dan transparansi dalam penanganan laporan masyarakat. “Kami tidak bisa menyimpulkan secara singkat, tapi semua proses kami buka dan akan kami sikapi secara terbuka,” tutup Ahad.(MetroTV/Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |