Rapat koordinasi Penanganan Korban Ponpes Al Khoziny di Posko BNPB di lokasi ponpes di Sidoarjo, Sabtu pagi (4/10).(MI/ Heri Susetyo)
DINAS Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur mengerahkan 150 personel untuk dapur umum Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur. Dapur umum dioperasikan untuk melayani kebutuhan makan keluarga korban hingga relawan penanganan ambruknya ponpes itu.
“Di dapur umum ini kami memberikan layanan dasar, makanan maupun minuman, termasuk kebutuhan-kebutuhan lain di tempat penampungan bagi keluarga yang anak-anaknya menjadi korban,” kata Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Sukardi saat meninjau dapur umum Al Khoziny Sidoarjo, Sabtu (4/10).
Ia menjelaskan, dapur umum menyediakan sebanyak 4.500 porsi makanan setiap hari, yang dibagi dalam tiga kali masak, yakni pagi, siang, dan malam, masing-masing sebanyak 1.500 porsi. Tenaga dapur umum yang berasal dari personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) itu, juga dibagi dalam tiga sesi agar dapat bergantian untuk beristirahat.
Mengenai jangka waktu layanan dapur umum, Sukardi menyebutkan belum ada kepastian karena menyesuaikan dengan proses evakuasi korban ponpes ambruk, yang hingga hari ini masih berlangsung. “Kami belum ada informasi kapan selesai karena evakuasi juga butuh waktu ekstra. Kami mengikuti perkembangan sampai ada informasi evakuasi dinyatakan selesai,” ujarnya.
Sukardi menambahkan, untuk kebutuhan logistik dapur umum diperoleh dari Kementerian Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta berbagai organisasi masyarakat dan komunitas dari kelompok tani Kota Batu.
Di antaranya dari Pasar Among Tani Kota Batu, yang sudah dua kali mengirim logistik sayur menggunakan dua unit kendaraan bak terbuka,” jelasnya.
Selain menyediakan makanan dan minuman, Dinsos Jatim juga menyalurkan kebutuhan lain seperti kasur, selimut, perlengkapan keluarga, serta makanan ringan untuk anak-anak. Sedangkan untuk pendistribusian, kata Sukardi, dilakukan melalui relawan di lokasi atau diambil langsung oleh keluarga korban dan wali santri dari pondok.
“Dengan adanya dukungan logistik dari berbagai pihak, untuk kebutuhan masih mencukupi hingga saat ini. Kami juga memastikan pelayanan yang maksimal bagi keluarga korban maupun tim evakuasi,” tuturnya. (Ant/M-1)


















































