15 Jenazah Korban Banjir Bandang Pegunungan Arfak Akhirnya Teridentifikasi

5 hours ago 1
15 Jenazah Korban Banjir Bandang Pegunungan Arfak Akhirnya Teridentifikasi Proses pencarian korban banjir bandang Pegunungan Arfak, Papua Barat.(Dok. Antara)

BENCANA tanah longsor dan banjir bandang Pegunungan Arfak, tepatnya di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Papua Barat menelan belasan korban jiwa. Saat ini seluruh korban banjir bandang tersebut telah berhasil teridentifikasi.

Tanah longsor dan banjir bandang Pegunungan Arfak terjadi pada 16 Mei 2025 sekitar pukul 21.00 WIT. Jumlah korban dalam peristiwa itu ada 24 orang yang terdiri atas lima orang selamat, 16 orang meninggal dunia, dan tiga orang belum ditemukan.

Kepala Biddokes Polda Papua Barat Kombes Pol dr Iskandar di Manokwari, mengatakan seluruh jenazah yang diterima dari Tim SAR gabungan telah diidentifikasi oleh Tim DVI dan Tim INAFIS Polda Papua Barat.

Tiga belas jenazah tersebut diketahui sebagai Yoseph Ermilianus Efrem, Porman, Okden Wote, Joni Rahawari, Oce Takaliumang, Laurensius Denilson Armanto, George Takaliumang, dan Harispen Tampil.

Kemudian, Reki Wote, Melkianus Isba, Oktavianus Petrus Alwandi, Yan Leo, dan Robertus Edison Nurak. Untuk dua jenazah yang baru teridentifikasi ialah Jupri Sarenus, serta Andre Mandage.

"Sebanyak 13 jenazah sudah kami serahkan ke keluarga, dan dua jenazah akan kami serahkan sore ini," kata Iskandar, dalam keterangannya, Sabtu, (24/5).

Kondisi Jenazah

Saat dievakuasi dari lokasi banjir bandang Pegunungan Arfak, seluruh jenazah sudah dalam kondisi rusak. Sebagian besar jenazah membusuk dan dipenuhi material longsor. Hal itu yang menyulitkan tim melakukan pencocokan data antemortem sekunder dengan postmortem primer.

"Kami menyampaikan duka cita mendalam kepada seluruh keluarga korban," ujar Iskandar.

Satu dari 16 korban yang meninggal dunia, yaitu Harun Maidodga tidak dilakukan identifikasi karena mudah dikenali, sehingga Tim SAR gabungan langsung menyerahkan ke pihak keluarga.

"Ada 19 orang dinyatakan hilang. Operasi pencarian dari hari pertama sampai hari ketujuh (23/5), hanya 16 korban yang berhasil dievakuasi," katanya. (Ant/H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |