15.000 Mahasiswa dari Indonesia di Al Azhar, Rektor Prof Dawud: Al Azhar-Indonesia Miliki Hubungan Historis Kuat

3 weeks ago 21
 Al Azhar-Indonesia Miliki Hubungan Historis Kuat Ilustrasi(Dok UIII)

REKTOR Universitas Al-Azhar Kairo, Prof. Dr. Salamah Dawud mengunjungi  Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Kota Depok, Rabu (19/2). Prof. Dawud juga menyampaikan kuliah umum bertajuk “Mendorong Dialog dan Kolaborasi Akademik: Sinergi antara Al-Azhar dan UIII untuk Masa Depan Peradaban Islam”.

Dikenal sebagai pakar dalam retorika bahasa (balaghah) dan kritik sastra (naqd), Prof. Dawud memberikan wawasan mendalam mengenai relevansi tradisi Islam dalam menjawab tantangan zaman modern. 

Prof. Salamah Dawud menegaskan hubungan historis yang kuat antara Indonesia dan Universitas Al-Azhar dalam bidang pendidikan. Saat ini, lebih dari 15.000 mahasiswa Indonesia menempuh pendidikan di Al-Azhar, mencerminkan tingginya minat terhadap studi Islam di lembaga tersebut. 

"Grand Sheikh Al-Azhar, Sheikh Ahmad Tayyeb, juga memberikan perhatian khusus kepada mahasiswa Indonesia, mengingat semangat mereka dalam mencari ilmu serta kesamaan nilai moderasi Islam yang dianut oleh Indonesia dan Al-Azhar," kata Prof Dawud.

Prof. Dawud menyoroti peran Al-Azhar dalam menyebarkan pendidikan Islam yang moderat melalui lebih dari 12.000 institusi pendidikan di Mesir. 

"Ribuan kuttab di bawah naungan Al-Azhar berperan penting dalam mencetak generasi penghafal Al-Qur’an sejak usia dini. Al-Azhar berencana memperluas program akademiknya dengan membuka empat fakultas baru, yaitu Kecerdasan Buatan (AI), Warisan dan Manuskrip Islam, Sains dan Teknologi, serta Kedokteran," lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dan Al-Azhar. Kerja sama ini akan dilakukan dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan sumber daya institusi. 

Terkait kerja sama strategis, Prof. Dawud mengungkapkan bahwa penandatanganan MoU antara Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dan Al-Azhar merupakan langkah maju dalam memperkuat kolaborasi akademik. 

"Al-Azhar berkomitmen mendukung UIII tidak hanya dalam studi Islam, tetapi juga dalam bidang lain seperti sains teknologi, arsitektur dan bahkan kedokteran. Sebagai bagian dari upaya ini, Al-Azhar siap membantu UIII dalam mendirikan Pusat Bahasa Arab serta mengirimkan dosen dan tenaga pengajar yang berkualitas," jelas Prof Dawud.

Rektor UIII, Prof. Jamhari, menegaskan pentingnya kerja sama ini dalam memperkuat peran UIII sebagai pusat keilmuan Islam yang berorientasi global. “Kunjungan Prof. Dr. Salamah Dawud ke UIII bukan sekadar pertemuan akademik, tetapi juga momentum strategis dalam membangun sinergi antara tradisi keilmuan Al-Azhar dengan visi UIII dalam menjawab tantangan global dan Islam kontemporer,” ujar Prof. Jamhari.

Kerja sama ini, Prof. Jamhari menambahkan, membuka peluang besar bagi pertukaran dosen dan mahasiswa, pengembangan penelitian bersama, serta penyelenggaraan konferensi dan lokakarya yang membahas isu-isu global terkait Islam dan masyarakat Muslim. Selain itu, kolaborasi dalam pembelajaran Islam juga menjadi agenda utama guna memperluas akses terhadap pengetahuan Islam bagi masyarakat dunia.

Sebagai bentuk nyata dari nota kesepahaman tersebut, sejak 2023 UIII telah menerima dua profesor dari Universitas Al-Azhar, yaitu Dr. Abdul Rahman Muhammad Ahmed Hamed, Guru Besar Ilmu Tafsir dan Ilmu Al-Qur'an, dan Dr. Ahmed Hassan Waked, Guru Besar Hadits dan Ilmu Hadits. 

Kedua guru besar tersebut saat ini telah melaksanakan pengajaran pada jenjang magister khusus Kajian Islam Klasik. Jurusan ini dibuka sejak awal tahun ajaran 2023-2024 di Fakultas Studi Islam.

Sekretaris Universitas UIII, Dr. Chaider S. Bamualim, menambahkan bahwa kerja sama ini mencerminkan posisi Indonesia sebagai pusat keilmuan Islam yang berkontribusi bagi pemikiran Islam global. “UIII dan Al-Azhar memiliki tanggung jawab besar dalam membangun peradaban Islam yang moderat, inklusif, dan kontekstual. Kerja sama ini akan semakin memperkokoh peran Indonesia dalam lanskap keilmuan Islam internasional,” kata Dr. Chaider. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |