
MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian merespon tudingan retret kepala daerah yang menghabiskan anggaran sebesar Rp13 miliar tak sejalan dengan semangat efisiensi. Tito menegaskan acara tersebut menjadi upaya pemerintah dalam mengamankan APBD.
"Yang utama retret (kepala daerah) menginvestasikan Rp 13 miliar untuk mengamankan Rp1.300 triliun, APBD itu 1300 t, kalau enggak efisien kasian rakyat," ujar Tito di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (7/3).
Tito menegaskan, untuk mengamankan APBD sebesar Rp 1.300 triliun adalah tugas Kemendagri. Selain itu, acara ini telah disederhanakan dibandingkan pelatihan kepala daerah sebelumnya yang berjalan selama 14 hari.
"Kedua, kegiatan itu sebenarnya 14 hari jadi tujuh hari untuk membekali mereka lima tahun ke depan. Kepala daerah (jumlahnya) 503 dilantik. 103 pernah jadi kepala daerah 400 belum pernah," jelasnya.
Selain itu, Tito mersepon soal adanya laporan pelaksanaan retret kepala daerah ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia pastikan penunjukkan PT Lembah Tidar Indonesia sebagai penyelenggara telah sesuai aturan yang ada.
"Tapi saya jelaskan bahwa penunjukan langsung bisa kita lakukan kalau kita baca di pasal 83 perpres 16 tahun 2018, yang diubah dengan perpres 12 tahun 2021, dapat dilakukan mekanisme penunjukan langsung, dalam hal misalnya hanya pelaku usaha yang mampu mengerjakan itu barang atau jasa itu," pungkasnya. (Bob/P-3)