
LUKA adalah kerusakan atau gangguan pada jaringan tubuh, terutama kulit, yang terjadi akibat trauma fisik, kimia, atau biologis.
Luka menyebabkan terbukanya permukaan kulit sehingga jaringan di bawahnya terekspos dan bisa menimbulkan nyeri, perdarahan, serta risiko infeksi.
1. Infeksi bakteri
Luka terbuka bisa menjadi tempat masuknya bakteri seperti Staphylococcus aureus atau Streptococcus. Akibatnya luka jadi bernanah, merah, bengkak, dan terasa nyeri.
2. Peradangan berkelanjutan
Jika dibiarkan, tubuh akan terus merespons luka dengan peradangan yang bisa membuat jaringan sekitar membengkak dan rusak.
3. Timbul nanah
Luka yang kotor dan tidak dibersihkan bisa mengumpulkan sel darah putih mati, membentuk nanah dan kantong abses yang menyakitkan.
4. Infeksi menyebar ke jaringan dalam
Bakteri bisa masuk ke jaringan kulit lebih dalam, menyebabkan selulitis, ditandai dengan kulit merah panas dan bengkak luas.
5. Infeksi darah
Infeksi dari luka bisa masuk ke aliran darah dan menyebabkan sepsis, kondisi darurat medis yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
6. Luka sulit sembuh
Tanpa perawatan yang tepat, luka bisa sulit menutup, terutama pada penderita diabetes atau daya tahan tubuh rendah.
7. Jaringan mati
Infeksi parah bisa menghancurkan jaringan di sekitar luka, menyebabkan warna kulit menghitam dan memerlukan tindakan pembedahan.
8. Bekas luka membesar
Luka yang tidak dirawat dengan baik berisiko meninggalkan bekas yang tebal dan menonjol.
9. Gangguan fungsi organ atau bagian tubuh
Jika luka terjadi di area penting misalnya sendi, tangan, atau kaki, dan tidak diobati, bisa menyebabkan gangguan gerak atau fungsi permanen.
10. Rasa nyeri berkepanjangan
Tanpa pembersihan dan pengobatan, luka bisa menjadi sumber nyeri terus-menerus akibat peradangan dan saraf yang teriritasi.
11. Risiko tetanus
Luka kotor, terutama akibat benda berkarat atau tanah, berisiko terkena infeksi bakteri Clostridium tetani yang menyebabkan kejang otot berbahaya.
Luka sekecil apa pun tetap perlu dibersihkan dan dirawat, misalnya dengan antiseptik, perban steril, dan kontrol ke dokter bila tidak kunjung sembuh. (Z-4)