
DALAM rangka mewujudkan misi besar Indonesia 4.0, Schneider Electric meresmikan Innovation Hub. Peresmian ini dilakukan oleh Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza dan President Director Indonesia and Timor Leste Schneider Electric Martin Setiawan.
Faisol mengatakan, peresmian Innovation Hub Schneider Electric ini sangat penting untuk kebutuhan industri yang sejak awal berkomitmen untuk misi besar menuju Indonesia 4.0 yang diluncurkan sejak 2018 silam.
"Kita tahu bahwa revolusi industri 4.0 ini pascapandemi menjadi salah satu yang kita harapkan bisa berakselerasi industri di semua sektor. Apalagi belakangan kita semakin kenal, semakin merasa dekat dan semakin tidak bisa disusahkan dari IOT, AI, Big Data, otomasi, dan semua yang berbasis inovasi digital," ujar Faisol dalam peresmian itu, Kamis (27/2).
Innovation Hub, sambungnya, diharapkan bisa menjadi leading sector membantu industri yang melakukan percepatan produksi dan percepatan logistik di berbagai kepentingan.
"Industri 4.0 sudah membantu peningkatan produktivitas kita pascapandemi sekitar 5%, pengurangan konsumsi energi hingga 40%, dan efisiensi biaya produksi hingga 78%. Ini jadi tentu kunci supaya industri bisa melompat dan bersaing dengan industri-industri lain di berbagai negara," bebernya
Untuk memastikan keberhasilan ini, sambung dia, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berusaha untuk mendorong berbagai macam inisiatif. Salah satunya adalah Lighthouse Industri 4.0, pendampingan industri 4.0, maupun penguatan ekosistem industri itu sendiri.
"Jadi apa yang sudah dilakukan Schnedier Electric ini diharapkan oleh Kementerian Perindustrian bisa mengerek industri-industri lain masuk ke dalam Lighthouse Industri 4.0," imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, President Director Indonesia and Timor Leste Schneider Electric Martin Setiawan menegaskan, renovasi Innovation Hub ini dilakukan untuk mencerminkan komitmen Schneider Electric dalam inovasi solusi berkelanjutan bagi pelanggan.
"Innovation Hub ini diharapkan jadi referensi bagi industri dalam otomasi dan digitalisasi untuk mendukung strategi pemerintah dalam meningkatkan daya saing global, terutama untuk industri manufaktur yang ingin mengimplementasikan industri 4.0," pungkasnya. (Fal/E-1)