
Kasus diabetes tipe 2 pada anak kini makin meningkat seiring melonjaknya konsumsi makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan rendah serat. Ironisnya, makanan-makanan ini sering hadir di meja makan keluarga tanpa disadari dampaknya terhadap kesehatan anak jangka panjang.
Pola makan buruk yang dimulai sejak usia balita dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik memadai dapat memicu resistensi insulin, salah satu penyebab utama diabetes tipe 2. Hal ini makin banyak terjadi di kawasan urban, di mana makanan cepat saji dan camilan kemasan sangat mudah diakses.
Tak hanya di rumah, makanan tinggi gula juga tersebar luas di sekolah, tempat penitipan anak, hingga lokasi rekreasi keluarga. Kurangnya pengawasan orang tua memperparah situasi ini.
Peran Orang Tua dalam Mengendalikan Asupan Gula Anak
Banyak orang tua tanpa sadar memberikan makanan manis dan olahan kepada anak. Iklan makanan di media sosial dan tren kuliner kekinian membuat makanan tinggi gula tampak “normal” dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini adalah makanan yang sebaiknya dihindari karena dapat memicu diabetes anak:
- Minuman manis dan bersoda: Teh kemasan, sirup, dan jus botolan mengandung gula tambahan dalam jumlah tinggi.
- Roti manis, sereal, dan kue kemasan: Praktis namun penuh karbohidrat olahan dan gula.
- Camilan kemasan: Keripik, wafer, biskuit—kaya lemak trans, pewarna, dan pengawet.
- Fast food: Tinggi kalori, garam, dan rendah kandungan gizi serta serat.
Langkah Pencegahan Efektif
- Pola makan sehat sejak dini: Sajikan menu harian seimbang—karbohidrat kompleks, protein berkualitas, sayur, dan buah.
- Batasi gula harian: Ikuti rekomendasi WHO, tidak lebih dari 25 gram per hari.
- Pilih camilan sehat: Potongan buah, kacang tanpa garam, atau camilan sayuran kreatif.
- Baca label nutrisi: Perhatikan kandungan kalori, gula, dan lemak pada kemasan makanan.
- Tingkatkan aktivitas fisik: Anak perlu bergerak minimal 60 menit setiap hari.
Kolaborasi untuk Gizi Seimbang Anak
Mencegah diabetes pada anak bukan hanya tugas orang tua, tetapi juga guru, komunitas, dan lingkungan. Edukasi gizi yang berkelanjutan serta penyediaan makanan sehat di rumah dan sekolah akan membantu membentuk kebiasaan makan yang baik sejak usia dini.(Paudpedia Kemdikbudristek/Z-10)