Waspada! Batuk Berkepanjangan Bisa Jadi Tanda Gagal Jantung

1 day ago 4
Waspada! Batuk Berkepanjangan Bisa Jadi Tanda Gagal Jantung Ilustrasi batuk berkepanjangan(Freepik)

BATUK yang berlangsung lebih dari dua minggu sering dianggap remeh—sekadar flu atau asma. Namun, jangan abaikan. Dalam beberapa kasus, batuk terus-menerus bisa menjadi sinyal awal gagal jantung, kondisi serius yang memerlukan penanganan segera.

Batuk Kering yang Tak Kunjung Sembuh? Waspadai Edema Paru

Gagal jantung terjadi saat jantung tidak mampu memompa darah secara efisien, menyebabkan penumpukan cairan di organ vital seperti paru-paru. Ini memicu edema paru, yaitu penimbunan cairan yang mengiritasi saluran napas dan memicu batuk kering.

Kondisi ini makin parah saat penderita berbaring, karena distribusi cairan di paru merata dan mengganggu pernapasan. Gejala khasnya meliputi sesak napas saat malam hari (paroxysmal nocturnal dyspnea), batuk kering tanpa dahak, serta kelelahan meski hanya melakukan aktivitas ringan.

Beda dengan Batuk Umum

Tak seperti batuk akibat infeksi atau alergi, batuk karena gagal jantung tidak disertai demam, nyeri dada, atau dahak kental. Yang terlihat justru gejala sistemik: pembengkakan di kaki atau pergelangan, peningkatan berat badan tanpa sebab jelas, dan rasa lemas berkepanjangan.

Dalam tahap lanjut, batuk bisa disertai dahak berbusa berwarna putih atau merah muda, pertanda penumpukan cairan parah.

Beberapa penderita juga mengalami gangguan pencernaan, seperti cepat kenyang, mual, hingga kehilangan nafsu makan, karena aliran darah ke sistem pencernaan berkurang.

Gejala Tambahan yang Perlu Diwaspadai

  1. Palpitasi atau detak jantung tidak teratur
  2. Rasa cemas berlebihan
  3. Pusing hingga risiko pingsan
  4. Penurunan berat badan tanpa alasan jelas

Ini semua menandakan jantung bekerja di bawah tekanan dan pasokan oksigen terganggu.

Siapa yang Berisiko?

Data dari U.S. National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) menunjukkan 6,2 juta orang dewasa di AS menderita gagal jantung. Kelompok berisiko tinggi antara lain:

  • Lansia
  • Penderita hipertensi dan diabetes
  • Individu dengan obesitas
  • Orang dengan riwayat penyakit jantung koroner

Diagnosis dan Penanganan Dini Sangat Penting

Deteksi dilakukan melalui:

  1. EKG (Elektrokardiogram) – untuk mendeteksi kelainan irama jantung
  2. Ekokardiogram – menilai kemampuan jantung memompa darah
  3. Tes darah BNP – kadar tinggi menunjukkan tekanan di jantung

Penanganan mencakup obat-obatan seperti diuretik dan ACE inhibitor, perubahan gaya hidup, hingga alat pacu jantung pada kasus tertentu.

Jangan Remehkan Batuk

Batuk yang terus-menerus bukan hanya soal tenggorokan. Ini bisa jadi sinyal tubuh bahwa jantung Anda bermasalah. Segera periksa ke dokter jika disertai sesak napas, kelelahan, atau pembengkakan.

Penanganan dini dapat menyelamatkan nyawa dan menjaga kualitas hidup tetap baik.

Ingat: mencegah lebih baik daripada mengobati. Jaga tekanan darah, kontrol gula darah, kurangi garam, berhenti merokok, dan jalani gaya hidup aktif. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |