Wamen PPPA Sayangkan Banyak Keluarga Belum Miliki Family Plan

2 days ago 6
Wamen PPPA Sayangkan Banyak Keluarga Belum Miliki Family Plan Wamen PPPA Veronica Tan saat meninjau kegiadan MBG.(ANTARA)

WAKIL Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan menyayangkan masih banyak keluarga di Indonesia belum memiliki family plan dalam membina rumah tangga terutama untuk memiliki anak. 

Ia mencontohkan di daerah Jawa Barat tepatnya di Desa Tegalwaru, Purwakarta, warganya punya anak 3 sampai 5 anak, bahkan ada keluarga yang memiliki anak sampai 13 anak.

"Mereka sendiri, karena tidak ada orang-orang yang datang. Sehingga mindset dari populasi budaya di sana adalah kalau anak di atas 15 belum menikah, dianggap itu tidak laku," kata Veronica dalam konferensi nasional perempuan 2025 di Jakarta, Selasa (11/3).

Sehingga budaya berdasarkan daerah masih sangat rentan. Sedangkan di daerah seperti Jakarta sudah banyak perempuan berbicara kesetaraan gender dan harus punya partisipasi. Tapi ternyata di daerah pinggirannya banyak juga keluarga yang memiliki 4 anak, tapi tidak didukung dengan ekonomi.

Sehingga muncul ketimpangan bahwa ketika anak perempuan umur 15 tahun dengan tidak didukung ekonom sehingga tidak bisa berbicara keinginannya dan ibunya mendorong untuk menikah. 

"Sehingga itu menjadi normal dan karena tidak ada ekonomi kalau bisa nikah maka dianggapa lepasin beban. Jadi waktu kita mau edukasi apapun, ketika sang ibu sendiri saja tidak bisa mengerti family planning, bagaimana ketika mereka punya anak, anak yang dilahirkan itu akan mengerti the same point," ujar Veronica.

Veronica menjelaskan banyak juga keluarga yang memiliki banyak anak dikarenakan sang suami bekerja di luar kota yang hanya bertemu 3 bulan sekali sehingga ketika bertemu langsung senang tanpa memikirkan KB atau family planning dan terus menerus.

Oleh karena itu, menurutnya, program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena stunting yang tinggi. Bahkan sekarang di Jakarta Utara stunting sekitar 17% karena anak banyak dan ketika hamil tidak mengerti akan kebutuhan dirinya. (H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |