Vaksin RSV Ditambahkan dalam Jadwal Imunisasi Dewasa 2025

3 weeks ago 17
Vaksin RSV Ditambahkan dalam Jadwal Imunisasi Dewasa 2025 Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Dinas Kesehatan Karawang, Jawa Barat(ANTARA/M Ibnu Chazar)

PERHIMPUNAN Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) melalui Satgas Imunisasi Dewasa menambahkan vaksin RSV (Respiratory Synctial Virus) dalam jadwal imunisasi dewasa di 2025.

"Pembaruan yang dibuat pada jadwal ini menandai sebagai langkah maju yang signifikan dalam perawatan kesehatan preventif dan menyoroti
pentingnya komunikasi aktif dokter dengan pasien akan pentingnya vaksinasi dewasa," kata Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Papdi Sukamto
Koesnoe, Rabu (19/2).

Sukamto menjelaskan penambahan vaksin RSV dilatarbelakangi oleh menurunnya daya tahan tubuh lansia yang rentan terhadap infeksi menular.

Salah satunya yakni virus RSV yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan atas hingga pneumonia. Meski demikian, penularannya dapat dicegah melalui vaksinasi.

Jadwal imunisasi dewasa untuk 2025 juga mencakup pembaruan rekomendasi untuk penyakit infeksi pernafasan seperti Pneumokok dan RSV.

Vaksin yang direkomendasikan menjadi antisipasi terjadinya tripledemic yaitu kejadian penyakit infeksi saluran pernapasan yang
diakibatkan oleh Influenza, covid-19, dan RSV.

"Sangat penting memprioritaskan vaksinasi untuk individu dalam populasi berisiko tinggi, termasuk mereka yang sudah lansia dan memiliki kondisi medis kronis," ujar dia.

Ketua Umum PB-Papdi Sally Aman Nasution menambahkan di Asia Pasifik, banyak dari orang dewasa melewatkan kesempatan untuk vaksinasi walaupun telah mengetahui manfaat dari vaksinasi.

Penurunan imunitas itu membuat orang dewasa berisiko terkena berbagai penyakit, termasuk ISPA atau pneumonia yang disebabkan karena RSV.

"Kita dapat menjamin bahwa pasien kita menerima vaksin yang mereka butuhkan untuk melindungi diri dari penyakit yang dapat dicegah, terutama populasi lansia dengan kondisi penyakit penyerta seperti penyakit kardiovaskular, jantung kronis, ginjal kronis, diabetes, asma, dan PPOK, dengan risiko rawat inap dan kematian pada populasi tersebut sangat besar," kata Sally.

Ia mencontohkan sekitar 30% orang dewasa yang lebih tua mungkin mengalami komplikasi jantung ketika dirawat di rumah sakit karena RSV11 dan orang dewasa dengan gagal jantung, memiliki tingkat rawat inap terkait RSV delapan kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa tanpa gagal jantung.

Penasihat Satgas Imunisasi Dewasa PB-Papdi Prof Samsuridjal Djauzi menekankan bahwa RSV lebih menular dibandingkan SARS-CoV-2 yang menyebabkan covid-19.

Menurutnya, satu orang yang terinfeksi bisa menginfeksi tiga orang lainnya. Sebagian besar individu yang terinfeksi dapat menularkan dalam jangka waktu 3-8 hari, sedangkan lansia yang terinfeksi dapat menularkan virus untuk jangka waktu yang lebih lama.

RSV menginfeksi sel-sel di sepanjang saluran pernapasan manusia, dari hidung hingga paru-paru. Infeksi RSV memiliki berbagai macam presentasi klinis, mulai dari kondisi tanpa gejala hingga pneumonia akut dan gangguan pernapasan yang mengancam jiwa.

Pada beberapa data dokter di rumah sakit di Indonesia, katanya, telah ditemukan kasus RSV positif termasuk pada kelompok lansia.

Lansia dengan kondisi tertentu seperti pneumonia, gagal jantung kongestif, asma, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) memiliki risiko rawat inap yang lebih tinggi ketika terinfeksi RSV21.

"Pasien PPOK yang terinfeksi RSV diperkirakan 3,2 hingga 13,4 kali lebih berisiko untuk dirawat di rumah sakit. Selain itu, RSV dapat menyebabkan berbagai komplikasi pernapasan yang berat pada lansia, termasuk henti napas dan gagal napas, gangguan pernapasan, dan emfisema," ujar dia.

RSV adalah virus pernapasan yang tersebar luas namun kurang dikenal, yang menular melalui inhalasi atau kontak dengan droplets saluran napas pernapasan dari mereka yang terinfeksi. 

Biasanya virus ini menunjukkan gejala-gejala termasuk hidung tersumbat, batuk, mengi, dan demam ringan.

Sebagian besar negara menunjukkan musim RSV, dengan sebagian besar infeksi RSV tahunan terjadi selama periode beberapa bulan. 

Di daerah beriklim sedang, RSV menyebabkan epidemi musiman, cenderung terjadi pada akhir musim gugur dan musim dingin, dengan durasi rata-rata peningkatan sirkulasi virus selama lima bulan.

Sebagian besar negara subtropis dan tropis juga mengalami bulan-bulan yang konsisten dengan sirkulasi RSV yang tinggi setiap tahun tetapi tanpa pola musim yang jelas.

Prediksi kejadian infeksi akibat RSV dalam 3 tahun di Asia Tenggara mencapai 15,2 juta kasus dan di Indonesia, prediksi kejadian infeksi akibat RSV dalam tiga tahun bisa mencapai 6,1 juta kasus. (Ant/Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |