
USAI menjalani puncak haji, yakni wukuf di Arafah, seluruh jemaah haji telah berada di Mina untuk menjalani prosesi lempar jumrah. Jemaah haji Indonesia telah bergerak ke Mina sejak Jumat, (6/6) pukul 09.00 waktu Arab Saudi (WAS).
Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, mengatakan lempar jumrah merupakan salah satu rangkaian ibadah haji yang memiliki makna mendalam, yakni simbol untuk pembersihan diri.
Saat melaksanakan lempar jumrah, jemaah haji akan melempar tujuh kerikil ke tiga tiang batu yang disebut Jumrah. Tiang batu jumrah itu melambangkan penolakan terhadap godaan setan.
"Jangan hanya melempar batu, tapi buang juga sifat-sifat buruk, suka marah, pelit, berbohong, mengadu domba. Tinggalkan semua di sini, pulang ke Tanah Air sebagai pribadi yang lebih baik dan suci. Insya Allah, itulah yang akan menyelamatkan kita," ujar Nasaruddin.
Ia berharap pelaksanaan lempar jumrah oleh jemaah haji Indonesia bisa berjalan lancar. Ia juga mengimbau jemaah haji untuk menjaga stamina dan kesehatan, mengingat suhu di Mina yang diperkirakan akan sangat tinggi.
Suhu di Mina disebut akan bisa mencapai 50 derajat celsius saat siang hari. Karena itu, ia mengimbau jemaah haji untuk tidak keluar dari tenda pada pukul 10.00 hingga 16.00 WAS. Dengan begitu berbagai risiko kesehatan akibat suhu tinggi di Mina bisa dihindari. (Ant/H-3)