Umumkan Blokade Laut di Haifa Israel, Houthi Peringatkan Perusahaan Pelayaran

5 hours ago 1
Umumkan Blokade Laut di Haifa Israel, Houthi Peringatkan Perusahaan Pelayaran Serangan Houthi ke Israel.(Dok Al-Jazeera)

KELOMPOK Houthi di Yaman secara resmi mengumumkan dimulai operasi blokade laut terhadap pelabuhan Haifa di Israel, dalam langkah eskalatif terbaru yang dinyatakan sebagai solidaritas terhadap rakyat Jalur Gaza Palestina.

Pengumuman ini disampaikan oleh juru bicara militer kelompok tersebut dalam siaran televisi pada Senin (19/5) malam. Dalam pernyataannya, juru bicara Yahya Saree menyatakan bahwa pasukan mereka melaksanakan arahan pimpinan untuk mulai memberlakukan blokade laut di pelabuhan Haifa.

Ia juga memperingatkan bahwa seluruh perusahaan yang beroperasi di atau menuju pelabuhan tersebut harus menyikapi perkembangan ini secara serius, karena Haifa kini resmi dimasukkan ke dalam daftar target kelompok tersebut.

Langkah ini disebut sebagai kelanjutan keberhasilan mereka dalam mengepung pelabuhan Umm al-Rashrash (Eilat) yang membuat aktivitas pelabuhan tersebut terhenti total.

Menurut juru bicaranya, keputusan untuk memperluas target merupakan tanggapan langsung atas agresi militer Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza serta blokade ketat yang menghambat masuknya bantuan makanan dan medis ke wilayah tersebut. 

"Kami memberi tahu semua perusahaan dengan kapal yang ada di atau menuju pelabuhan bahwa Haifa telah dimasukkan dalam daftar target, efektif segera," ujarnya seperti dilansir Palestine Chronicle, Rabu (21/5).

Dalam beberapa hari terakhir, Houthi juga meningkatkan intensitas operasi udara terhadap wilayah Israel. 

Pada Minggu, kelompok ini mengeklaim telah menyerang Bandara Ben Gurion dua kali dalam waktu 24 jam. Serangan pertama menggunakan dua rudal balistik, termasuk rudal hipersonik Palestine 2 dan rudal Zulfiqar. Serangan kedua dilakukan dengan pesawat nirawak Yaffa pada Sabtu.

Menurut pernyataan Houthi, serangan tersebut berhasil mencapai target dan menyebabkan gangguan lalu lintas udara, memaksa jutaan warga Israel untuk mengungsi ke tempat perlindungan. 

Militer Israel membenarkan bahwa satu rudal dari Yaman berhasil dicegat pada Minggu (18/5) pagi, sementara sirene peringatan terdengar di berbagai wilayah, termasuk Tel Aviv, Jerusalem, dan sebagian Tepi Barat. 

Seorang warga Israel dilaporkan terluka saat mencoba mencari perlindungan di Bat Yam, selatan Tel Aviv.

Serangan ini terjadi setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap pelabuhan Hodeidah dan Salif di Yaman pada Jumat malam. 

Selain itu, Israel mengeluarkan ancaman terhadap pemimpinnya, Abdul-Malik al-Houthi, dengan menyatakan bahwa ia bisa menjadi target pembunuhan apabila serangan rudal berlanjut.

Sebagai respons, Nasr al-Din Amer, wakil kepala medianya, menegaskan bahwa mereka akan terus meningkatkan skala operasi. 

"Angkatan bersenjata Yaman akan memperluas operasi sebagai tanggapan atas perluasan agresi Israel di Gaza dan terus menargetkan pelabuhan-pelabuhan Yaman," kata Amer dalam pernyataannya di platform X.

Eskalasi ini menandai serangan udara kesembilan Israel ke wilayah Yaman sejak konflik di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023 dan yang ketiga sejak pertempuran kembali memanas pada 18 Maret setelah jeda dua bulan.

Pengumuman blokade terhadap pelabuhan Haifa juga bertepatan dengan dimulai kampanye militer besar-besaran Israel di Gaza, yang dilaporkan mencakup rencana untuk menduduki kembali seluruh wilayah tersebut. 

Di saat yang sama, proses negosiasi gencatan senjata di Doha terus berlanjut dan kini disebut telah memasuki tahap yang sangat krusial. (I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |