UMKM Tumbuh Lebih Kuat dengan Kolaborasi Lintas Sektor

1 day ago 7
UMKM Tumbuh Lebih Kuat dengan Kolaborasi Lintas Sektor Ilustrasi(Dok. Istimewa)

UNTUK memperkuat ekosistem UMKM dan mendukung program pemerintah meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha mikro di Indonesia, kolaborasi menjadi kunci. UMKM dapat tumbuh lebih kuat dan berdaya saing tinggi dengan pendekatan yang terpadu dan saling mendukung. 

Presiden Direktur Sampoerna Ivan Cahyadi menyebut pihaknya terus memperluas kolaborasi strategis lintas sektor untuk memperkuat UMKM. Menurutnya, Sampoerna Retail Community (SRC) menjalin kemitraan dengan sejumlah BUMN seperti Bulog, BRI, PT Pos Indonesia, dan PT Telkomsel. 

“Kami percaya peningkatan taraf hidup masyarakat dimulai dari pemberdayaan di tingkat akar rumput, termasuk pengusaha UMKM. Melalui pelatihan, pendampingan, dan akses jaringan, kami ingin memastikan setiap individu memiliki kesempatan untuk berkembang dan berkontribusi bagi ekonomi nasional,” ucap Ivan dalam keterangan, Senin (2/6).

Ia juga mengapresiasi penghargaan Digital Innovation for Sustainable Impact di ajang Digital Innovation Awards 2025. Menurut dia, itu wujud pengakuan atas kontribusi Sampoerna melalui dua program unggulan, yakni SRC dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC).  

“Penghargaan ini kami dedikasikan kepada 347.000 UMKM binaan Sampoerna yang tersebar di seluruh Indonesia, yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan transformasi digitalisasi UMKM,” kata Ivan.

Melalui program SRC, Sampoerna telah memberdayakan lebih dari 250.000 toko kelontong di seluruh Indonesia. Inovasi digital diwujudkan lewat aplikasi AYO by SRC, yang menghubungkan toko kelontong dengan mitra grosir dan konsumen. 

Aplikasi ini telah memfasilitasi lebih dari 11,5 juta transaksi senilai lebih dari USD 1 miliar, serta berkontribusi terhadap omzet tahunan sebesar Rp236 triliun, atau 11,4% dari total PDB retail nasional 2022.

Sementara itu, SETC berperan sebagai pusat pelatihan kewirausahaan yang fokus pada peningkatan kapasitas pelaku UMKM, khususnya dalam aspek manajerial, pemasaran digital, dan inovasi produk. Sejak berdiri, SETC telah melatih lebih dari 97.000 peserta, dengan 1.600 UMKM binaan aktif—80% di antaranya telah terdigitalisasi.

Pelatihan di SETC mencakup aspek teknis dan strategis, membekali peserta dengan wawasan membangun bisnis yang berkelanjutan, relevan dengan pasar, serta berdampak sosial dan lingkungan. Pendekatan ini terbukti efektif dalam mendorong UMKM tumbuh secara berkelanjutan.

“Digitalisasi bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang membuka akses dan memperluas peluang. Kami melihat langsung bagaimana pengusaha UMKM yang sebelumnya terbatas secara geografis kini mampu menjangkau pasar yang lebih luas, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat daya saing mereka di tengah perubahan zaman,” kata Ivan. (I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |