
UNIVERSITAS Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Jawa Tengah, menyediakan wahana pembelajaran stem cell untuk riset kanker di fakultas kedokteran perguruan tinggi itu. Ini menjadi langkah strategis UIN Walisongo sebagai pelopor pendidikan medis yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga inovatif dan solutif terhadap tantangan kesehatan modern.
Itu disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Suyitno di Jakarta, Kamis (10/4). Ia mengatakan Program Studi Kedokteran dan Program Profesi Dokter UIN Walisongo akan menekankan pendekatan kedokteran regeneratif berbasis riset.
"Terobosan ini menjadi bagian dari wajah baru transformasi pendidikan tinggi Islam. Di samping itu, fakultas kedokteran ini menjadi bentuk konkret pengamalan Kurikulum Cinta, ruh dari pendidikan Islam masa kini," tuturnya.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Sahiron menekankan pendirian FK UIN Walisongo telah melewati proses seleksi ketat terkait dengan kesiapan SDM, infrastruktur, dan sistem penjaminan mutu. Ia menyebut Kementerian Agama terus mendorong perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) menjadi pusat keunggulan dalam berbagai bidang, termasuk kesehatan.
Rektor UIN Walisongo Semarang Nizar menegaskan bahwa fakultas ini dirancang untuk mencetak dokter Muslim yang berkarakter kuat, religius, dan memiliki kepekaan sosial tinggi. "Kami ingin menghadirkan dokter yang tidak hanya cerdas secara ilmiah, tetapi juga memiliki nurani, empati, serta dedikasi tinggi dalam pelayanan kemanusiaan," kata dia. (Ant/I-2)