Ubud Art Ground Pertemukan Karya Seniman Terkemuka Bali dan Tiongkok di Pameran Perdana

4 hours ago 4
Ubud Art Ground Pertemukan Karya Seniman Terkemuka Bali dan Tiongkok di Pameran Perdana Karya bertajuk Pelangi Tanah Agung milik Aris Sarmanta yang akan dipamerkan di Ubud Art Ground, Bali.(Dok. Ubud Art Ground)

BERTAMBAH lagi ruang seni di Ubud, Bali, yaitu Ubud Art Ground. Menggelar pameran seni perdana bertajuk Parallels : Legacies in Flux yang bakal berlangsung dari 11 Juli - 10 Agustus 2025, Ubud Art Ground menampilkan karya seniman Bali dan Tiongkok.

Direktur Ubud Art Ground, Yuanita Sawitri, mengungkapkan bahwa kehadiran seniman dari negara berbeda memang menjadi wujud visi mereka untuk pertukaran budaya melalui seni.

"Ubud Art Ground merupakan sebuah platform yang kita harapkan bisa memperkaya ataupun memberikan nilai tambah terhadap nilai-nilai seni dan budaya yang berakar pada tradisi. Melalui Ubud Art Ground, kami ingin membangun jembatan yang menghubungkan antara seniman indonesia dan internasional, serta menciptakan ruang budaya yang dinamis, berakar kuat pada tradisi namun terbuka terhadap dunia," kata Yuanita dalam keterangan pers, Sabtu (5/7).

Pameran Parallels : Legacies in Flux akan menampilkan hasil eksplorasi kemiripan dan perbedaan dalam tradisi seni rupa budaya Indonesia, khususnya Bali, dengan Tiongkok dengan pendekatan kontemporer yang segar.

Pameran akan terbagi menjadi empat bagian, di mana bagian pertama menjadi ruang pamer seniman asal Tiongkok yang tergabung dalam Central Academy of Fine Arts (CAFA). Sementara, deretan karya seni dari sejumlah seniman terkemuka asal Bali ditampilkan di bagian kedua.

Dibagian ketiga pengunjung bisa melihat deretan karya seni dari seniman generasi baru asal Bali dengan pendekatan skena Bali. Di bagian terakhir, masih juga menjadi milik seniman Bali yakni khusus seni lukis tradisional Bali.

"Tempat ini menjadi wadah bagi publik untuk terlibat lebih dalam dengan seni, dan menelusuri kembali akar budaya dan menjalin hubungan dengan ekspresi artistik yang lebih kontemporer," imbuh Yuanita.

Beberapa nama seniman Bali termasuk yang karyanya bisa anda lihat di ruang seni yang berlokasi di Batu Kurung Estate ini adalah I Made Djirna, Satya Cipta, Made Wianta, dan Kemal Ezedine. Selain pameran, akan digelar juga program pendukung seperti diskusi publik, tur kuratorial, pertunjukan musik, pasar artisan, dan lokakarya selama satu bulan penuh. (M-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |