
PRESIDEN AS Donald Trump mengatakan akan “selalu ada masalah transisi” dan “kesulitan” saat pasar kembali jatuh di tengah ketidakpastian yang berlanjut terkait perang tarif global.
Pernyataan ini disampaikan Trump pada Kamis, beberapa jam setelah Gedung Putih mengumumkan tarif terhadap produk-produk dari Tiongkok akan mencapai 145% untuk beberapa barang, karena adanya bea 20% yang telah lebih dulu dikenakan terhadap produk-produk yang mengandung obat fentanyl.
Meski demikian, Trump menyatakan dirinya masih berharap bisa mencapai kesepakatan dengan Tiongkok. “Saya pikir pada akhirnya kita akan merumuskan sesuatu yang sangat baik untuk kedua negara. Saya menantikannya,” ujarnya.
Sementara itu, pasar saham terus mengalami gejolak pada Kamis, menyusul pengumuman tarif baru Trump sebesar 10% untuk semua negara, kecuali Tiongkok.
Pada Rabu, Trump sempat menunda ancaman penerapan tarif hingga 50% terhadap negara-negara yang dianggap “pelanggar terburuk”, namun ia tetap melanjutkan perang dagangnya dengan Tiongkok.
Beijing tidak menunjukkan tanda-tanda mundur. Pekan ini, mereka meningkatkan tarif balasan hingga 84% terhadap produk-produk dari Amerika Serikat.
Tiga bursa saham utama AS sempat pulih sedikit pada awal perdagangan Kamis. Namun pada saat penutupan, S&P 500 turun 3,6%, Dow Jones turun 2,5%, dan Nasdaq turun 4,31%. Saham Warner Bros Discovery anjlok 14% pada hari itu, sementara saham Amazon dan Apple sama-sama turun 7%.
Dalam rapat kabinet yang disiarkan di televisi, Trump mengatakan akan “selalu ada kesulitan dalam masa transisi,”. Ia juga mengklaim “ini adalah hari terbesar dalam sejarah pasar.”
Ia menyatakan para investor senang dengan cara pemerintahan AS dijalankan dan bahwa mereka sedang “berusaha agar dunia memperlakukan kita secara adil.”
Trump juga mengklaim “semua orang ingin datang dan membuat kesepakatan” guna mengurangi tarif.
Mendukung pernyataan Trump, Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan banyak negara kini datang untuk berdialog dan membawa “tawaran yang sebelumnya tak pernah mereka berikan” jika bukan karena kebijakan sang presiden.
“Kita sekarang mendapatkan rasa hormat yang pantas,” tambahnya. “Saya pikir Anda akan melihat kesepakatan bersejarah satu demi satu.”
Trump menegaskan AS akan “sangat senang bisa membuat kesepakatan dengan Tiongkok,” seraya menambahkan ia “sangat menghormati Presiden Xi” dan yakin mereka akan “merumuskan sesuatu yang sangat baik untuk kedua negara.”
Namun, ia kembali menuding Tiongkok telah “memanfaatkan” dan “merugikan” AS “lebih dari siapa pun” selama bertahun-tahun.
Tiongkok pun mengumumkan akan mengurangi jumlah film buatan Amerika yang ditayangkan di bioskop-bioskopnya. Mereka mengklaim sengketa tarif telah menurunkan minat penonton terhadap film Hollywood.
Beijing sebenarnya sudah membatasi rilis film AS hanya 34 judul per tahun. Kini Hollywood semakin tergeser oleh film-film lokal yang makin populer di pasar Tiongkok.
Sementara itu, Uni Eropa menyatakan akan menunda tindakan balasan yang sebelumnya direncanakan terhadap AS mulai 15 April, selama 90 hari.
Dua puluh enam negara anggota Uni Eropa – kecuali Hungaria – telah sepakat pada Rabu untuk menjatuhkan tarif balasan jika AS benar-benar menerapkan bea 20%.
Dalam pernyataannya, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan bahwa Uni Eropa ingin “memberi kesempatan pada jalur negosiasi.” (BBC/Z-2)