
PENGAMAT militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan TNI dan Polri perlu membentuk tim investigasi gabungan pascaperistiwa penembakan tinga anggota polisi oleh prajurit TNI di Way Kanan, Lampung, saat menggerebek lokasi judi sabung ayam pada Senin (17/3). Menurutnya, pimpinan TNi dan Polri harus mengambil sejumlah langkah strategis.
"Pertama, membentuk tim investigasi gabungan antara TNI dan Polri untuk memastikan proses penyelidikan berjalan objektif, transparan, dan bebas dari intervensi," ujarnya kepada Media Indonesia, Selasa (18/3).
Bagi Fahmi, upaya tersebut urgen untuk mengungkap fakta sebenarnya dan memastikan keadilan bagi semua pihak terutama korban. Langkah kedua, sambungnya, melakukan penegakan hukum yang tegas bagi oknum TNI yang terlibat dalam penembakan tersebut jika terbukti.
"Sanksi juga harus diberikan pada atasan para tersangka pelaku secara bertingkat, untuk menjadi contoh bahwa selain tindakan melawan hukum, kelalaian dalam pembinaan dan pengawasan anggota tidak akan ditoleransi," terang Fahmi.
Selain itu, TNI dan Polri juga dinilai perlu melakukan evaluasi terkait standar operasional prosedur (SOP ) dalam pelaksanaan tugas di lapangan, terutama yang melibatkan penggerebekan atau operasi berisiko tinggi. Di sisi lain, pengawasan internal harus diperketat untuk mencegah penyalahgunaan wewenang oleh anggota.
"Keempat, memperkuat koordinasi dan komunikasi antara TNI dan Polri dalam pelaksanaan tugas di lapangan untuk mencegah miskomunikasi atau kesalahpahaman yang dapat berujung pada insiden fatal," sambung Fahmi.
Terakhir, ia mengatakan bahwa keluarga korban perlu diberikan pendampingan dan dukungan moril serta materiil sebagai bentuk empati dan tanggung jawab institusi terhadap anggotanya yang gugur dalam tugas. (P-4)