
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara resmi mengumumkan pada Selasa (24/6) pagi bahwa perjanjian gencatan senjata antara Iran dan Israel mulai diberlakukan. Dia menyerukan kepada kedua pihak untuk mematuhinya sepenuhnya guna menghindari eskalasi lanjutan.
"Gencatan senjata sudah berlaku. Jangan melanggarnya!" tulis Trump di platform media sosial miliknya, Truth Social, seperti dilansir Anadolu, Selasa (24/6).
Pernyataan ini menegaskan kembali pengumuman sebelumnya yang ia sampaikan pada Senin (23/6) bahwa kedua negara sepakat untuk menghentikan segala bentuk permusuhan secara lengkap dan total di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Namun, pada hari yang sama, Iran sempat meluncurkan serangan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid milik militer AS di Qatar sebagai tanggapan atas serangan udara Amerika terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran, Fordo, Natanz, dan Isfahan yang terjadi pada Minggu (22/6).
Komando Pusat AS (CENTCOM) menyatakan bahwa pasukan gabungan AS dan Qatar berhasil menangkal serangan tersebut. "Tidak ada korban jiwa di pihak militer Amerika maupun Qatar," demikian disampaikan CENTCOM dalam pernyataan resminya.
Ketegangan di kawasan meningkat drastis sejak dimulai kampanye militer Israel terhadap Iran pada 13 Juni, yang didukung secara terbuka oleh AS. Serangkaian serangan dari kedua belah pihak terus berlanjut hingga akhirnya gencatan senjata diinisiasi.
Berdasarkan laporan dari otoritas Israel, sedikitnya 25 orang dilaporkan tewas dan ratusan lain mengalami luka-luka akibat serangan rudal yang diluncurkan Iran.
Sementara itu, data dari Kementerian Kesehatan Iran mencatat bahwa lebih dari 430 orang meninggal dunia dan lebih dari 3.500 orang lain terluka akibat serangan udara Israel yang menargetkan berbagai instalasi di Iran selama konflik berlangsung. (I-2)