
DI tengah keindahan Danau Matano, yang terletak di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, terdapat sebuah tantangan lingkungan yang perlu diperhatikan, yaitu Hydrilla verticillata, atau yang lebih dikenal dengan sebutan tanaman Lukut.
Tanaman air invasif itu, meskipun bukan asli dari danau-danau ultra-oligotrofik di Sulawesi, telah menyebar dengan cepat dan berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem perairan.
Hydrilla dikenal sebagai tumbuhan air yang tumbuh sangat pesat, membentuk hamparan padat yang dapat menghalangi pertumbuhan tanaman air lainnya dan menurunkan kualitas air. Perairan dangkal di Danau Matano, yang kaya akan cahaya matahari dan nutrisi, menjadi tempat ideal bagi tanaman ini untuk berkembang biak.
Setiap tahun, PT Vale Indonesia (Tbk) berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan melalui berbagai inisiatif, termasuk pembersihan Danau Matano. Tahun ini, fokus mereka tertuju pada pengendalian penyebaran Hydrilla.
"Kami ingin mengolah tanaman ini menjadi sesuatu yang bermanfaat," ungkap Head of External PT Vale Indonesia Endra Kusuma.
Dalam semangat #WorldEnvironmentDay 2025, PT Vale menggelar Workshop Pembuatan Pupuk Organik dari Hydrilla di Dermaga Tanjung, Desa Nikel.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk membersihkan gulma, tetapi juga mengolahnya menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.
"Langkah kecil ini kami harap bisa berdampak besar bagi keberlangsungan ekosistem Danau Matano serta menjadi inspirasi praktik ekonomi sirkular di masyarakat," tambah Endra.
Workshop ini melibatkan komunitas lokal dan warga sekitar, di mana peserta diajak belajar langsung tentang proses pengolahan Hydrilla menjadi pupuk, mulai dari pengumpulan, pengeringan, hingga pengomposan.
Hasil akhir berupa pupuk organik dapat digunakan untuk pertanian lokal, menciptakan nilai tambah bagi masyarakat.
Inisiatif ini menegaskan komitmen perusahaan tambag nikle terbesar di Indonesia ini dalam mengintegrasikan pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi secara seimbang.
"Pelestarian lingkungan dan pemberdayaan bisa berjalan beriringan," tegas Endra.
Warga setempat, Sri, berharap agar PT Vale tetap konsisten dalam menjaga alam dan lingkungan sekitar.
"Kami juga berharap manajemen memperhatikan kehidupan masyarakat di sekitar, baik dari segi kesejahteraan maupun kesehatan. Jika semua itu dilakukan dengan baik, maka kalianlah perusahaan terbaik," ujarnya.
Melalui tagar #SaveNatureSaveFuture dan #HariLingkunganHidup, PT Vale mengajak publik untuk ikut serta dalam upaya menjaga alam dan menciptakan masa depan yang lebih hijau. Dengan langkah-langkah kecil namun berdampak besar, kita semua dapat berkontribusi pada kelestarian Danau Matano dan lingkungan sekitar.
Selain itu, sebagai bagian dari MIND ID, perusahaan ini menegaskan komitmen jangka panjangnya dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan pemerintah.
Melalui prinsip 3P (People, Planet, Profit), PT Vale mewujudkan langkah konkret untuk mendukung Asta Cita, khususnya dalam mewujudkan Indonesia yang berkelanjutan secara lingkungan, berdaulat secara ekonomi, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat.
Bersama Kementerian Lingkungan Hidup perusahaan ini turut serta dalam kampanye nasional “Akhiri Sampah Plastik” dengan terlibat dalam aksi bersih-bersih Gunung Bawakaraeng dan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan daur ulang sampah plastik.
“Kita menikmati keindahan alam di Sulawesi Selatan, kemudian kami bersama teman-teman pecinta alam dengan berbagai macam latar belakang menuju ke puncak Bawakaraeng sambil di jalan ada kegiatan bersih-bersih dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia, dengan tema End Plastic Pollution,” seru Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.
Kehadiran PT Vale tidak hanya sebagai peserta simbolik, melainkan sebagai bagian dari komitmen yang telah berlangsung lama untuk merawat lingkungan sebagai warisan bagi generasi berikutnya.
“PT Vale ikut terlibat aktif dalam kegiatan ini, karena merupakan bagian dari komitmen jangka panjang kami terhadap konservasi lingkungan, untuk keberlanjutan,” jelas Umar Kasmon, Senior Manager Strategic Environmental and Reclamation PT Vale Indonesia.
Lebih dari sekadar partisipasi tahunan, PT Vale telah melakukan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di kawasan Gunung Bawakaraeng seluas lebih dari 160 hektare; sebuah wilayah yang bahkan berada di luar konsesi operasional perusahaan. Langkah ini sejalan dengan misi nasional untuk menjaga hutan dan ekosistem sebagai pilar ketahanan lingkungan dan ekonomi.
Perusahaan dengan kode emiten INCO ini, selalu menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan bukan sekadar kewajiban, tetapi bagian dari model bisnis berkelanjutan yang mendukung transformasi ekonomi hijau Indonesia.
Kolaborasi dengan pemerintah, edukasi masyarakat, dan investasi pada rehabilitasi lingkungan adalah bentuk nyata dukungan PT Vale terhadap tujuan besar bangsa. Dalam setiap langkahnya, terus membawa semangat untuk menjadi perusahaan yang tidak hanya menambang sumber daya, tetapi juga menjaga bumi dan membangun masa depan. (Z-1)