
Krakatau Posco kembali mencatatkan pencapaian penting berupa mengantongi sertifikasi Environmental Product Declaration (EPD) untuk dua produk andalannya yaitu Steel Plate dan Hot Rolled Coil (HRC). Itu menjadi wujud nyata dari komitmen perusahaan dalam menjalankan praktik industri berkelanjutan.
"Sertifikasi EPD menjadi bukti nyata dedikasi Krakatau Posco dalam mengintegrasikan prinsip triple bottom line People, Planet, dan Profit ke dalam seluruh rantai produksi. Melalui pendekatan transparan dan berbasis data, Krakatau Posco menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan sekadar jargon, melainkan landasan dalam pengambilan keputusan dan pengembangan produk," ujar Direktur Technology and Business Development Alhadis Syamsuddin.
EPD disusun berdasarkan kajian ilmiah menyeluruh yang dikenal sebagai Life Cycle Assessment (LCA). Itu mencakup seluruh tahapan siklus hidup produk dari pengadaan bahan baku, transportasi, proses produksi, hingga daur ulang akhir masa pakai. Kajian ini dilakukan sesuai standar internasional ISO 14040:2006 dan ISO 14044:2006, serta standar Eropa EN 15804:2012+A2:2019/AC2021 untuk produk konstruksi.
Dengan menyajikan informasi kuantitatif terkait dampak lingkungan produk, Krakatau Posco memberi ruang bagi konsumen untuk mengambil keputusan yang lebih sadar lingkungan dan berkelanjutan.
Sertifikasi EPD juga menjadi langkah strategis dalam merespons kebijakan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) yang akan mulai diberlakukan Uni Eropa pada 2026. CBAM merupakan instrumen pengendalian karbon lintas batas yang menargetkan industri intensif emisi, termasuk industri besi dan baja.
"Dengan EPD, Krakatau Posco tidak hanya memenuhi persyaratan transparansi karbon, tetapi juga memperkuat daya saingnya di pasar global yang makin selektif terhadap aspek lingkungan," tegasnya.
Ke depan, perusahaan berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi hijau serta memperluas portofolio produk ramah lingkungan yang sejalan dengan agenda global menuju ekonomi rendah karbon.
"Ini bukan hanya tentang memenuhi regulasi, tetapi tentang membentuk masa depan industri baja yang lebih bertanggung jawab," tandas Alhadis. (Fal)