
MENGISI bulan suci Ramadan, seribu lebih SD dan SMP baik negeri maupun swasta di Brebes, Jawa Tengah, mulai hari ini, Senin (17/3), menggelar Pembelajaran Pesantren Ramadan Kilat selama lima hari ke depan hingga Jumat (21/3).
Selama mengikuti Pesantren Ramadan Kilat ini, seluruh siswa tidak mengenakan seragam sekolah seperti biasanya, melainkan sarung baju koko hingga gamis untuk siswa. Sementara itu, para siswi mengenakan busana muslim.
Seperti halnya ribuan siswa di SMP Negeri 3 Brebes ini. Mereka menerima materi antara lain mata pelajaran akhlak, fikih, tadarus hingga salat berjamaah dan salat duha.
Seorang siswa SMP Negeri 3 Brebes, Ari Indriyanto, mengaku senang bisa mengenakan busana muslim, selama mengikuti pesantren kilat yang diadakan sekolahnya. “Tidak apa-apa mengenakan sarung dan baju serta peci di sekolah seperti ini. Di rumah juga saya sudah biasa mengenakan pakaian seperti ini kalau mau salat,” ujar Ari.
Ari berharap, dengan materi yang diterima di Pesantren Ramadhan Kita akan bisa menambah ilmu agama. “Yang penting imu agama saya bisa bertambah,” ujarnya.
Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Brebes, Tarto Wiji Wasito, menjelaskan, bahwa pesantren di dalam sekolah bisa meningkatkan anak lebih ahlakul karimah, sekaligus bisa mencerdaskan mereka.
“Iya, harapannya begitu. Agar ilmu keagamaan anak-anak bisa bertambah dan sekaligus bisa menambah keimanan mereka. Ahlaknya juga semakin baik,” harap Tarto.
Sebagai tambahan informasi, di Kabupaten Brebes, ada 1.050 SD dan SMP negeri maupun swasta yang menggelar Pesantren Ramadhan Kilat. Bahkan, khusus di SD melibatkan ribuan guru madrasah diniyah di Brebes, yang disebar di SD-SD yang menggelar pesantren kilat, untuk mengisi materi pelajaran agama. (E-2)