
PADATNYA jadwal harian seorang anggota DPR menjadi sebuah keniscayaan, termasuk di bulan Ramadan. Selain padat, beberapa aktivitas seringkali harus dilakukan di sela-sela kegiatan lain. Syarif Abdullah Alkadrie, salah satu anggota DPR dari Partai NasDem, tampaknya sudah terbiasa dengan kesibukan yang menyita banyak waktu itu.
Politikus asal Kalimantan Barat itu saat ini berada di Komisi V DPR RI. Ini merupakan periode ketiga Syarif berada di parlemen.
Ia mengaku tidak ada beban dalam menjalankan tugas dengan kesibukan luar biasa itu. Kuncinya karena ia menghayati dan menikmati momen-momen bertemu dengan masyarakat.
“Bahkan saya kalau tidak ketemu masyarakat, berdiskusi, tertawa-ria, atau ngopi, itu merasa ada sesuatu gak enak. Ya itu saya pikir sudah menjadi hobi, kesenangan. Itu mungkin yang membuat saya gak jenuh. Setiap saya pulang ke daerah, langsung ketemu masyarakat untuk menghilangkan stress,” ungkapnya.
Bulan Ramadan, kata Syarif, juga menjadi momen untuk lebih memperbanyak silaturahmi. Misalnya melalui kegiatan buka puasa bersama. Sebagai politisi, katanya, kegiatan yang sering ia lakukan di bulan Ramadan salah satunya berbuka puasa di tempat-tempat di masyarakat atau konstituen. “Momen-momen inilah memperbanyak silaturahmi kita sebagai politisi, ndak usah menghindari hal-hal ini.”
Selain memperbanyak silaturahmi, tugas pokok Syarif sebagai anggota Komisi V, yang membidangi terkait perhubungan dan infrastruktur, juga tak kalah banyak di bulan Ramadan ini. Salah satunya mengecek kesiapan mudik Lebaran.
Ia antara lain ikut mengecek kesiapan bandara, transportasi darat, laut. “Kapasitasnya bagaimana? Supaya mereka yang tak punya kendaraan bisa tertampung di dalam angkutan,” tuturnya.
“Melihat beberapa ruas jalan utama, jalan lintas kabupaten/provinsi, bagaimana kesiapannya? Juga Basarnas, BMKG, kita dengar masih akan terjadi hujan ekstrem, ini harus sigap terhadap perkembangan supaya masyarakat antisipasi. Reses ini ya tentu saya akan banyak fokus di situ menjelang hari raya ini,” kisah Syarif soal sejumlah aktivitasnya.
Ia bercerita sambil menikmati kemacetan Jakarta. Dalam mobilitas keseharian yang harus menghadapi macetnya Jakarta, Syarif tidak risau karena ia tipe orang yang bisa tidur di manapun, termasuk di mobil.
“Jakarta itu enak ketika kita jalan malam, sudah tidak macet. Gedung-gedung yang tinggi, lampu yang terang, itu terasa kita nikmati. Tapi kalau sudah gini (macet), kita nikmati saja,” katanya.
Ia pun berpendapat bahwa Jakarta harus meningkatkan transportasi umum dan mengurangi kendaraan pribadi. “Tentu itu harus connect antartempat, seperti Jaklingko dikembangkan saja supaya mengubah orang dari kendaraan pribadi ke umum, tapi semua tempat harus bisa dijangkau secara cepat, seperti di luar negeri. Murah, cepat,” ujarnya.
Menurutnya, semua aspirasi yang ada dipusatkan kembali ke Dapil. “Dulu kan biasa anggota DPR datang ke daerah kalau mau dekat Pemilu. Alhamdulillah selama saya anggota DPR, ya saya bersukur banyak yang berterima kasih,” katanya.
Di tengah aktivitas yang padat itu, Syarif juga masih sempat melakukan beberapa hobi. Ia mengaku hobi berolahraga. “Kalau pagi itu saya sempatkan jalan kaki. Dulu saya bulut angkis, bersepeda, tapi sekarang saya lebih banyak jalan kaki,” katanya.
Selain itu, Syarif masih aktif di Pramuka sebagai ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Kalbar. Ia mengaku menyenangi kegiatan Pramuka. Menurutnya itu menjadi dasar organisasi dan juga untuk menopang disiplin.
Cerita lengkap soal berbagai aktivitas, hingga perbincangan isu-isu terkini yang disampaikan Syarif Abdullah Alkadrie, bisa disaksikan di kanal Youtube Media Indonesia dengan link https://youtu.be/yo0afca9Ido?si=qdjM3MXa1bKh2vFo . (Ifa/H-1)