Romahurmuziy dan Waketum PPP Saling Sindir soal Kriteria Calon Ketum Baru, Berikut Nama-nama yang Beredar

1 day ago 5
Romahurmuziy dan Waketum PPP Saling Sindir soal Kriteria Calon Ketum Baru, Berikut Nama-nama yang Beredar Ilustrasi.(MI)

MENJELANG Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy (Rommy) dan Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi saling sindir dan melontarkan balasan kritik yang menohok terkait sejumlah nama yang masuk dalam bursa calon ketua umum (ketum).

Hal itu diawali oleh pernyataan Romahurmuziy atau Romy yang mengatakan bahwa, PPP tidak seharusnya menutup diri terhadap kandidat dari unsur luar partai. 

“Yang terpenting, figur tersebut mampu memajukan dan mengangkat kembali PPP ketika Pemilu 2029. Kalau masalah AD/ART bisa diubah,” kata Romy dalam keterangannya seperti dikutip pada Kamis (29/5).

Sulit Kembali?

Menurut Romy, jalan PPP akan sulit untuk kembali melenggang ke Parlemen Senayan pada Pemilu Legislatif 2029 mendatang apabila tidak dipimpin oleh sosok yang tidak kuat dan tidak memberikan pengaruh. 

“Upaya untuk ke situ (Senayan) maha berat. Mengingat belum ada satu sejarah pun sejak 1998, partai yang terlempar dari Senayan, mampu kembali,” ujarnya.

Punya Peluang?

Meskipun sulit, Rommy mengatakan peluang kemungkinan masuknya PPP ke Senayan pada Pemilu 2029 juga tidak kecil. Menurut dia, perolehan suara PPP di tingkat DPRD kabupaten dan kota cukup besar yakni 8,3 juta suara atau setara 35 kursinasional.

"Angka tersebut jauh di atas suara DPR RI yang hanya 5,8 juta. Artinya, PPP dengan sejarah panjangnya ini, secara elektoral masih sangat potensial untuk kembali ke Senayan," jelas dia.

Minta Saran?

Atas dasar itu, Romy mengaku sempat beberapa kali meminta saran kepada mantan Presiden Joko Widodo mengenai calon ketua umum PPP. Dari nama-nama yang disampaikan, Jokowi cenderung ke Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Sejumlah nama yang disampaikan Rommy yaitu Sandiaga Uno, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Penasihat Khusus Presiden urusan Pertahanan Nasional Dudung Abdurachman, Marzuki Alie, Agus Suparmanto, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

“Saya memang menyampaikan sejumlah nama, dan sepengetahuan pak Jokowi, dari nama-nama tersebut, pak Amran adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan PPP di 2029 mendatang,” katanya. 

Penuhi Kriteria?

Menurut Rommy, Amran memenuhi kriteria untuk memimpin PPP, baik dari sisi ketokohan maupun logistik. Apalagi, kata Rommy, Amran direstui Jokowi.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PPP, Rusli Effendi mengatakan bahwa pernyataan Rommy yang menawarkan jabatan ketua umum kepada orang-orang dari luar PPP untuk Muktamar ke-X mendatang dinilai tidak elok.  

Banyak Calon?

Rusli menekankan bahwa masih banyak calon dari internal PPP yang mumpuni untuk mengisi pimpinan utama partai berlambang ka’bah itu.

“Saya pastikan sebagai kader yang bergerak dari bawah, calon dari internal PPP masih mumpuni dan pantas, tentunya tidak kalah dengan tokoh-tokoh eksternal,” kata Rusli. 

Tidak Etis?

Meski begitu, Rusli menyebut aksi Rommy tidak etis dan justru memepelihatkan seperti mengeksploitasi partai dan seolah-olah ini menganggap bahwa PPP seperti barang dagangan. 

Walaupun demikian, Rusli menyebutkan PPP tetap terbuka manakala ada pihak luar yang ingin bergabung menjadi kader, tetapi ada mekanisme yang harus diikuti.

Tokoh Lain?

Ia mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik kalau ada tokoh yang mau bergabung bersama dan berjuang untuk membangun bangsa.

“Ahlan wa sahlan. Akan tetapi, tentu semua ada mekanismenya, kalau di PPP ada AD/ART. Saya rasa tidak hanya PPP yang memiliki mekanisme, tetapi partai lain atau di setiap organisasi mana pun punya,” katanya.

Temui Calon?

Tak sampai di situ, Romy kemudian membalas tanggapan dari Rusli. Dia menyebutkan bahwa Plt Ketum PPP, Mardiono, telah melakukan hal yang sama yaitu beberapa kali bertemu dengan calon ketum PPP yang beredar di media sosial.

“Saya tidak paham. Mungkin yang dimaksud Pak Rusli adalah Plt Ketum. Karena Pak Mar juga sudah beberapa kali bertemu dengan bakal calon Ketum PPP yang beredar di media,” ujar Rommy. 

Cari Tahu?

Romy juga meminta Rusli untuk mencari tahu dulu perkembangan situasi di PPP sebelum mengkritik. Menurut dia, jabatan ketum PPP tidak bisa hanya berkutat di kader internal. Diketahui

“Kalau PSSI jalan berpikirnya menolak naturalisasi, tidak akan ada cerita prestasinya melejit seperti hari ini. Sama halnya PPP, jika terus berkutat kepada kader internal, maka dapatnya ya seperti Pak Rusli," sindir Rommy.

Diberi Kesempatan?

Rommy lantas menyinggung Rusli yang sudah berkali-kali diberi kesempatan menjadi calon bupati hingga calon legislatif. Hasilnya, Rommy berujar, Rusli gagal terus.

“Beliau ini sudah berkali-kali diberi kesempatan oleh partai, sejak saya menjadi Ketum. Menjadi cabup dan caleg RI di tempat kelahirannya, menjadi Cawagub Riau, dan terakhir menjadi Cabup Anambas, tapi gagal terus. Apa kader seperti itu yang diharapkan mau memimpin PPP?” ujar Rommy.

Jadwal Muktamar?

Diketahui, PPP akan menggelar Muktamar sekitar Agustus atau September mendatang untuk memilih ketum dan pengurus DPP. Sejumlah nama baik dari internal dan eksternal partai yang mencuat. 

Dari Internal:
Muhammad Mardiono - Pelaksana tugas Ketua Umum PPP
Muhammad Romahurmuziy - Ketua Majelis Pertimbangan PPP dan mantan Ketua Umum PPP
Sandiaga Salahuddin Uno - Wakil Ketua Dewan Pembina PPP dan eks Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Amir Uskara - Wakil Ketua Umum PPP
Taj Yasin Maimoen - Putra ulama Maimoen Zubair dan  Wakil Gubernur Jawa Tengah

Sementara dari luar partai, beberapa tokoh nasional juga santer sebagai kandidat ketua umum partai potensial. Beberapa nama yang santer disebut adalah:
Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman - Penasihat Khusus Presiden bidang Pertahanan Nasional dan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
Saifullah Yusuf - Menteri Sosial dan mantan Wakil Gubernur Jawa Timur
Amran Sulaiman - Menteri Pertanian
Agus Suparmanto - Mantan Menteri Perdagangan
Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi)

(Dev/P-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |