Robot NASA Temukan Batu Unik di Sisi Berlawanan Planet Mars

3 weeks ago 14
Robot NASA Temukan Batu Unik di Sisi Berlawanan Planet Mars Curiosity temukan batu unik di Mars(NASA/JPL-Caltech/MSSS)

MESKIPUN tidak ada bukti bahwa alien telah melakukan terraformasi di Mars, penjelajah NASA baru-baru ini menemukan sesuatu yang memiliki tekstur aneh, yang mungkin menarik perhatian para penggemar kembang kol untuk melihatnya dua kali.

Curiosity, sebuah laboratorium seukuran Mini Cooper yang bergerak di atas roda, sedang menjelajahi medan terjal di Planet Merah beberapa hari yang lalu ketika kamera navigasinya menangkap gambar batuan Mars yang tidak seperti yang pernah mereka lihat sebelumnya. Para ilmuwan yang memimpin misi ini mengungkapkan bahwa penemuan ini sangat berbeda dari biasa.

Namun, Curiosity bukanlah satu-satunya yang menghadapi teka-teki geologi. Dalam waktu bersamaan, sekitar 3. 700 kilometer jauhnya di sisi lain planet, Perseverance juga menemukan bebatuan bergelombang yang berbeda, mengingatkan kita pada "blueberry Mars" yang terkenal ditemukan oleh penjelajah Opportunity pada tahun 2004.

Sejak peluncurannya pada tahun 2011, Curiosity telah menjelajahi jarak sekitar 352 juta mil dengan 20 mil di antaranya menelusuri medan berdebu dan berkarat.

Saat ini, Curiosity sedang dalam perjalanan menuju bagian Gale Crater yang belum dijelajahi, yang dikenal sebagai wilayah "boxwork", tempat yang kemungkinan besar terbentuk melalui air tanah hangat ribuan tahun lalu.

Para peneliti menemukan molekul organik terbesar di Mars di dalam sampel tersebut, memberi petunjuk bahwa kondisi kimia yang diperlukan untuk kehidupan mungkin sudah ada lebih luas di Planet Merah daripada yang pernah diperkirakan sebelumnya.

Molekul-molekul tersebut, yang terdiri dari rantai panjang atom karbon, bisa jadi merupakan potongan asam lemak, yang merupakan komponen vital bagi kehidupan di Bumi.

Meskipun penemuan tentang molekul organik ini, yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences pada hari Senin, bukanlah bukti kehidupan itu sendiri, namun temuan tersebut mendorong para ilmuwan untuk mempertimbangkan kemungkinan adanya molekul lebih kompleks yang berkaitan dengan kehidupan yang mungkin masih tersisa di Mars.

Sebelumnya, mereka sempat skeptis apakah jejak tersebut bisa bertahan di planet itu setelah mengalami jutaan tahun radiasi dan perubahan lingkungan.

"Cukuplah untuk mengatakan, nilai ilmiah Curiosity sangatlah penting. Tim peneliti telah memberi nama resmi kepada batuan yang baru ditemukan oleh Curiosity — Manzana Creek dan Palo Comado — dan mengambil gambar sebagai dokumentasi. Dari gambar yang ditampilkan, batuan di sebelah kiri memiliki permukaan yang bergerigi dan banyak tekstur kasar," seperti yang dinyatakan dalam jurnal misi.

"Proses pembentukan batu-batu ini melibatkan kombinasi angin dan air selama bertahun-tahun, sehingga menghasilkan tekstur unik yang kita lihat sekarang," kata Abigail Fraeman, wakil ilmuwan proyek Curiosity, kepada Mashable.

Di sisi lain, bebatuan bergelombang yang ditemukan oleh Perseverance tampak lebih mirip sekelompok kacang polong mini daripada kembang kol. Batu tersebut memiliki manik-manik berdiameter milimeter, dengan beberapa di antaranya memiliki lubang kecil. Penjelajah tersebut menemukan batu ini, yang secara resmi dinamakan Teluk St. Paul, di sekitar tepi Kawah Jezero.

Fitur berbentuk bola dapat terbentuk pada bebatuan ketika air mengalir melewatinya, menghasilkan konkresi mineral seiring berjalannya waktu. Namun, pembentukan fitur ini juga dapat terjadi melalui proses lain, seperti letusan gunung berapi dan hantaman meteorit.

Ketika tetesan batuan cair terlempar ke udara akibat aktivitas vulkanik atau tabrakan, tetesan tersebut akan mendingin dan mengeras menjadi bola-bola kecil saat jatuh.

Para ilmuwan akan terus mempelajari bebatuan ini menggunakan peralatan yang tersedia di wahana penjelajah, tetapi penemuan tersebut semakin memperkuat keinginan NASA untuk membawa sampel kembali ke Bumi guna penelitian yang lebih mendalam.

Saat ini, badan antariksa tersebut tengah berupaya untuk menyelamatkan misi Mars Sample Return, yaitu rencana untuk membawa pulang potongan-potongan batu, debu, dan udara yang dikumpulkan oleh Perseverance.

NASA akan menghabiskan tahun depan untuk merumuskan rencana rekayasa yang mencakup dua pendekatan baru yang dianggap lebih sederhana dan lebih ekonomis.

Sumber: Mashabel

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |