Retakan Tebing di Kampung Karamat Lembang makin Mengkhawatirkan

2 days ago 7
Retakan Tebing di Kampung Karamat Lembang makin Mengkhawatirkan Bus wisata melintas di wilayah rawan longsor di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.(MI/DEPI GUNAWAN)

RETAKAN tebing di Kampung Karamat, Jalan Kolonel Masturi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, semakin mengkhawatirkan. Meski demikian, belum ada penanganan apapun dari pemerintah.

Kondisi ini diperparah hujan yang mengguyur, serta lalu lintas kendaraan besar seperti truk dan bus yang masih melintas di ruas jalan tersebut karena getarannya bisa memicu retakan tanah yang lebih parah lagi.

Walaupun belum mengancam pemukiman warga, longsoran tebing bisa memutus akses atau bahkan menimbulkan korban jiwa seperti kejadian pada 2016 lalu yang menimbun empat orang sekeluarga setelah mobil yang mereka tumpangi terempas longsoran tanah dari tebing.

Relawan dari Ikatan Keluarga Taruna Mandiri (IKTM) rutin mengecek kondisi tebing terlebih setelah turun hujan kemudian melaporkannya kepada masyarakat dan pihak terkait.

"Beberapa orang anggota turun langsung setiap malam untuk mengecek kondisi di atas tebing. Hari demi hari retakan makin melebar," terang Ketua IKTM Lembang, Dedang Kurnia, Senin (2/6).

Ia menjelaskan, kondisi tebing saat ini telah terjadi penurunan permukaan tanah hingga 60 sentimeter dengan lebar sekitar 10 meter. Pihaknya mengingatkan masyarakat selalu waspada apalagi saat turun hujan atau pada malam hari.

"Retakan di atas juga sudah hampir mendekati rumah warga, sudah kami ingatkan warga yang tinggal agar hati-hati," ucapnya.


Papan imbauan


Untuk mencegah kejadian yang tak diharapkan, papan imbauan rawan longsor dipasang di beberapa titik agar masyarakat yang melintas selalu waspada. Selain itu, dipasang pula peringatan untuk pengemudi bus agar tak membunyikan klakson telolet karena dianggap mengganggu kenyamanan warga.

Dedang menyatakan pihaknya siap jika tenaganya dibutuhkan untuk membantu penanganan tebing agar lalu lintas kembali aman dilalui kendaraan bermotor. Karena jika area rawan longsor hanya ditutupi terpal tetap akan membahayakan masyarakat yang melintas.

"Kalau hanya dipasang terpal buat menahan pengikisan tanah, sama saja tetap berbahaya. Malahan bisa mengancam keselamatan petugas yang memasang kalau itu dipaksakan," tuturnya.

Kapolres Cimahi Ajun Komisaris Besar Niko Nurallah Adi Putra menyatakan, kepolisian siap menutup sementara akses jalan jika pihak berwenang turun melakukan penanganan retakan tebing.

"Kendaraan akan diarahkan menuju jalur alternatif," tandasnya.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |