Realisasi Investasi Tembus Rp942,9 T di Semester I 2025, Didominasi Investor Domestik

1 month ago 23
Realisasi Investasi Tembus Rp942,9 T di Semester I 2025, Didominasi Investor Domestik MENTERI Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani (kiri).(Dok. MI)

MENTERI Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan realisasi investasi pada semester I 2025 mencapai Rp942,9 triliun. Angka ini tumbuh sebesar 13,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Angka tersebut, lanjutnya, setara dengan 49,5% dari target investasi nasional tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp1.905,6 triliun.

"Capaian ini sangat sesuai dengan rencana yang kita jalankan, sehingga sudah tercapai ini dari target Rp 1.905,6 triliun," kata Rosan dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan II dan Semester I 2025 di Jakarta, Selasa (29/8).

Realisasi investasi pada semester pertama ini didominasi oleh penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp510,3 triliun atau 54,1% dari total investasi. Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang Rp432,6 triliun atau 45,9%. Rosan menilai dominasi investor domestik menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kondisi perekonomian dalam negeri.

"Kita juga lihat investasi yang dari dalam negeri juga mempunyai kekuatan tinggi," kata Rosan

Ia juga menegaskan peningkatan investasi sebesar 13,6% secara tahunan menjadi bukti bahwa para pelaku usaha, baik dari dalam maupun luar negeri melihat prospek positif dari perekonomian Indonesia.

Adapun lima provinsi terbesar Penyumbang investasi semester I 2025 ialah Jawa Barat – dengan Rp141,0 triliun, DKI Jakarta dengan Rp140,8 triliun, Jawa Timur dengan Rp74,7 triliun, Sulawesi Tengah dengan Rp64,2 triliun dan Banten dengan Rp60,7 triliun

Jika dilihat berdasarkan wilayah, distribusi investasi menunjukkan keseimbangan antara kawasan Jawa dan luar Jawa. Investasi di luar Jawa mencapai Rp476,0 triliun atau 50,5%,sedikit lebih tinggi dibandingkan wilayah Jawa yang menyerap investasi sebesar Rp466,9 triliun atau 49,5%.

Sementara, lima negara Asal PMA Terbesar Semester I 2025 masih dipegang Singapura dengan US$8,8 miliar, diikuti Hong Kong dengan US$4,6 miliar, Tiongkok dengan US$3,6 miliar, Malaysia dengan US$1,7 miliar dan Jepang dengan US$1,6 miliar.

Rosan menambahkan sepanjang semester pertama 2025, total tenaga kerja yang terserap melalui kegiatan investasi mencapai 1.259.868 orang.

Triwulan II

Kementerian Investasi juga mencatat realisasi investasi pada triwulan II 2025 tercatat sebesar Rp477,7 triliun, naik 11,5%. Dari total investasi pada Triwulan II, PMDN berkontribusi sebesar Rp275,5 triliun (57,7%), sementara PMA tercatat sebesar Rp202,2 triliun (42,3%).

Dari total investasi di triwulan II juga didominasi PMDN sebesar Rp275,5 triliun atau 57,7% sementara PMAmenyumbang Rp202,2 triliun atau setara dengan 42,3% dari total investasi.

Dari sisi wilayah, distribusi investasi antara pulau Jawa dan luar Jawa cukup merata. Investasi di luar Jawa sedikit lebih tinggi dengan kontribusi Rp240,2 triliun (50,3%), dibandingkan wilayah Jawa sebesar Rp237,5 triliun (49,7%). Hal ini mengindikasikan upaya pemerataan pembangunan dan distribusi ekonomi di luar wilayah Jawa mulai menunjukkan hasil yang signifikan. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |