
KEPALA Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengungkapkan wilayah paling masif bertransaksi judi online (judol) di Indonesia. Ia menyebut ada lima wilayah dengan transaksi terbanyak, paling tinggi Jawa Barat (Jabar).
"Nah saat ini bergerak lima wilayah yang paling masif terkait dengan adanya transaksi judi online itu. Pertama adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Timur," kata Ivan dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu, (7/5).
Ivan menuturkan ada pergeseran data dari Tahun 2024. Tahun lalu, ujar dia, DKI Jakarta menjadi urutan kelima. Namun, tahun ini pada Januari-Maret 2025, Jakarta menjadi wilayah kedua paling masif transaksi judol.
Dilihat dari jumlah pemain judi online, Ivan menyebut secara keseluruhan pada periode Januari hingga Maret 2025 masyarakat yang bermain judol mencapai 1 juta lebih orang. Kemudian, berdasarkan kategori umur, sebanyak 400 pemain judol berusia di bawah 17 tahun.
Paling banyak pemain judol berada di rentang usia 20-30 tahun dengan total 396 ribu masyarakat. Selanjutnya, imbuh dia, pemain judol paling banyak berada di rentang usia 31 sampai 40 tahun dengan total 395 ribu masyarakat.
"Jadi, ini sudah menyasar kepada segmen umur manapun juga kepada profesi manapun juga," ungkap Ivan.
Ia juga mengungkapkan ada 71 persen di antara pemain judol yang merupakan masyarakat dengan penghasilan kurang dari Rp5 juta per bulan sehingga membutuhkan penghasilan tambahan. (H-4)