
MEMASUKI 2025, hanya sedikit founder start up yang mampu bertahan dengan perusahaan rintisannya. Cukup banyak yang tergerus in efisiensi dan tidak siap menghadapi perubahan pada periode tech winter 2022 – 2024.
Founding partner Intudo Ventures, Patrick Yip menjelaskan tahun lalu memang penuh tantangan, karena merupakan periode koreksi bagi industri. Namun setelah periode itu terlewat, maka keadaan akan lebih baik. Patrick meyakini ini melihat dari koreksi dan evaluasi dari perusahaan yang tengah dibidiknya.
“Saya lihat 2023 satu periode correction. Kalau keluar dari periode itu, jauh lebih optimistis dilihat dari correction dan evaluation perusahaan yang lagi kita lihat sekarang,” ujar Patrick dalam keterangan resminya.
Hal tersebut juga diamini oleh para founder dan praktisi start-up.
“Kesiapan kami sebagai Founder start up saat ini sudah terbilang sangat baik, pemahaman mengenai efisiensi yang seimbang dengan growth membuat beberapa keputusan strategis betul betul di perhatikan dan di monitoring dengan tepat” ujar Himawan Saputro, Co -Founder dari Anantari Team yang juga menaungi beberapa start up LegalTech dan Logistik.
Perubahan tersebut jauh berbeda jika dibandingkan keadaan 5-6 tahun lalu, saat itu semua praktisi perusahaan rintisan berambisi untuk segera secepat mungkin mendapatkan pasar yang besar.
Men-disrupt market menjadi suatu hal yang mandatory, namun sering kali melupakan fundamental dari bisnis yaitu Keuntungan dan Cash Flow.
“Tidak dapat dipungkiri meng akuisisi pasar adalah hal yang sangat membuat antusias dan memotivasi, namun ibarat tubuh cash dan keuntungan merupakan darah yang mengalir dan menghidupi suatu perusahaan, ketika hal ini dikorbankan maka hakikat dari bisnis menjadi hilang atau pencapaian semu,” ujar Sofiarini Founder dari Jooal.id
“Kami berusaha menanamkan mindset perusahaan 100 tahun, dengan menjaga setiap aktivitas dalam batas yang dapat diterima dan selalu progress. Sehingga kami dapat berjalan dengan hasil dari aktivitas usaha selama periode tech winter 2022-2024, sementara pendanaan dari investor bukan menjadi backbone aktivitas operasional seperti biaya SDM dan Operasional. Kami fokuskan pendanaan investor ke ekspansi dan diverisifikasi layanan yang terukur," lanjutnya.
Seleksi alam melalui periode tech winter 2022-2024 membuktikan bahwa perusahaan rintisan dan para investor yang bertahan dan tetap beroperasional sampai saat ini dikelola dengan baik dan prudent.
“Jadi valuasi sekarang jauh lebih make sense Investor untuk masuk. Koreksi dari Founder yang fund raising sekarang justru menurut saya mungkin 5-6 tahun terakhir dengan kondisi funding environtment yang likuiditasnya sama seperti dulu,” papar Patrick.
“Saya Lihat fundamental bisnis yang koreksi mindset founder jadi basis kita optimis,” lanjutnya.
Optimisime para investor dan founder start up yang berhasil Lolos dari periode tech winter memperlihatkan daya tahan dan menjadikan industry technologi lebih cepat berkembang dengan tata kelola yang jauh lebih baik. Hal ini juga memudahkan para investor untuk mendapatkan start up yang sehat. (Z-1)