Peringati Hari Bumi, Kalsel Tanam 10 Ribu Pohon Matoa

3 hours ago 2
Peringati Hari Bumi, Kalsel Tanam 10 Ribu Pohon Matoa Gubernur Kalsel, Muhidin bersama para tokoh lintas agama secara simbolis menanam pohon matoa di kawasan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin.(MI/Denny Susanto)

PEMERINTAH  Provinsi Kalimantan Selatan berkolaborasi dengan Kanwil Kementerian Agama akan menanam 10 ribu pohon matoa se-Kalsel dalam mendukung Gerakan Nasional Penanaman 1 Juta Pohon Matoa. Penanaman simbolis matoa tersebut dilakukan Gubernur Kalsel, Muhidin bersama para tokoh lintas agama di kawasan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin.

Aksi penanaman serentak secara nasional 1 juta pohon matoa ini  dalam rangka peringatan Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2025. "Di Kalsel akan kita tanam 10 ribu pohon matoa asal Papua yang akan kita sebar di pondok pesantren, sekolah di 13 kabupaten/kota," kata Muhidin, Selasa (22/4) di sela-sela kegiatan penanaman.

Menurutnya aksi ini sebagai wujud nyata kepedulian terhadap upaya pelestarian lingkungan dengan harapan bumi terjaga untuk masa kini dan nanti. Selain itu, penanaman pohon matoa ini menjadi bagian edukasi kepada pelajar dan masyarakat untuk lebih peduli menjaga bumi salah satunya dengan menanam pohon.

Lebih jauh Muhidin juga menekankan pentingnya penanaman pohon jenis lainnya guna melestarikan lingkungan. Dirinya juga mengajak masyarakat untuk menggalakkan menanam cabe dan sayuran guna membantu menekan inflasi.

Kanwil Kemenag Kalsel, M Tambrin mengatakan penanaman 1 juta pohon matoa adalah salah satu dari program prioritas Menteri Agama yakni Penguatan Ekoteologi. Pohon matoa juga dianggap sebagai simbol ketangguhan yang menyimpan filosofi dan potensi besar dalam membangun masa depan lebih hijau dan berkelanjutan.

Seperti diketahui dalam rangka Hari Bumi ke-55 yang diperingati pada 22 April 2025, Kementerian Agama RI melaksanakan Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa. Gerakan ini merupakan implementasi dari Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI, khususnya pada poin ke-8, serta menjadi bagian dari program prioritas Ekoteologi yang diusung Menteri Agama, Nasaruddin Umar.

Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran ekologis berbasis nilai-nilai agama, menciptakan lingkungan hijau yang berkelanjutan, sekaligus menginspirasi umat beragama untuk turut aktif menjaga kelestarian bumi. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |