Perang Kopi Memanas di Tiongkok, Starbucks Pangkas Harga

17 hours ago 3
Perang Kopi Memanas di Tiongkok, Starbucks Pangkas Harga Starbucks jarang mempromosikan potongan harga di saluran media sosial resminya sendiri. Jaringan tersebut telah lama mempertahankan posisi premiumnya di Tiongkok di tengah meningkatnya persaingan dari para kompetitor yang lebih murah.(AFP)

STARBUCKS mengumumkan pemotongan harga untuk sejumlah minuman berbahan dasar teh di toko-tokonya di seluruh Tiongkok. Perusahaan kedai kopi multinasional asal Amerika Serikat (AS) itu mengambil pendekatan yang lebih agresif untuk menghidupkan kembali penjualan di pasar terbesar keduanya itu.

Starbucks mengumumkan, Senin (9/6), akan menurunkan harga beberapa minuman dinginnya di Tiongkok dengan rata-rata 5 yuan ($0,70), atau sekitar Rp11.326.

Jaringan kopi AS itu mengatakan dalam sebuah posting di akun media sosial Weixin mereka akan menawarkan harga yang lebih ‘terjangkau’ pada lusinan minumannya, termasuk minuman nonkopi dan Frappuccino, mulai Selasa (10/6).

Beberapa minuman akan dihargai paling murah 23 yuan (sekitar Rp52 ribu), kata posting itu.

Langkah ini diambil karena persaingan semakin ketat dan konsumen lebih berhati-hati dalam berbelanja di Tiongkok, pasar terbesar kedua Starbucks setelah AS.

Pesaing domestik seperti Luckin Coffee dan Cotti telah memberi harga minuman mereka paling murah 9,9 yuan atau bahkan 8,8 yuan, sementara perusahaan internet JD.com dan Alibaba Group telah memasuki pasar pengiriman makanan, menambah persaingan.

Dengan penawaran dan voucher, konsumen kopi Tiongkok dapat membeli sendiri minuman hanya dengan 2,9 yuan.

Seseorang yang dekat dengan Starbucks mengatakan perusahaan tersebut tidak menurunkan harga sebagai respons terhadap persaingan harga yang ketat, tetapi berupaya menarik lebih banyak pelanggan di sore hari.

Orang tersebut meminta identitasnya dirahasiakan karena ia tidak memiliki peran yang memungkinkannya untuk berkomentar kepada media.

"Starbucks kemungkinan memiliki strategi jangka panjang, yaitu berfokus pada permintaan barang-barang nonkopi di sore hari di antara konsumen," kata sumber tersebut.

Starbucks sebelumnya mengatakan mereka tidak akan terlibat dalam perang harga. Namun, mereka juga telah memperkenalkan minuman berukuran lebih kecil dan mengeluarkan kupon yang telah menurunkan harga bagi pelanggan.

Raksasa franchise minuman tersebut juga telah berupaya untuk menghidupkan kembali bisnisnya di Tiongkok melalui penjualan saham dalam bisnisnya tersebut. (Independent/Business Times/B-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |