Penyakit Kawasaki pada Anak di Bawah lima Tahun Bisa Sebabkan Kerusakan Jantung

1 month ago 24
Situs Kabar Live Malam Jitu Non Stop
Penyakit Kawasaki pada Anak di Bawah lima Tahun Bisa Sebabkan Kerusakan Jantung Ilustrasi anak dengan penyakit kawasaki.(Dok. Freepik)

ORANGTUA yang merawat anak-anak di bawah usia lima tahun perlu berhati-hati dengan penyakit kawasaki yang berpotensi menyerang anak. Penyakit Kawasaki adalah kondisi penyakit langka yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, dan jika tidak segera diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk serangan jantung.

Dikutip dari laman resmi Universitas Airlangga, penyakit kawasaki pertama kali ditemukan Dr. Tomisaku Kawasaki di Jepang pada tahun 1967. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Gejalanya meliputi demam yang berlangsung lebih dari lima hari, ruam pada kulit, pembengkakan tangan dan kaki, bibir kering dan pecah-pecah, mata merah tanpa adanya keluarnya cairan, serta pembengkakan kelenjar getah bening di leher.

“Penyakit Kawasaki seringkali dapat menimbulkan komplikasi berupa aneurisma arteri koroner, yang merupakan pembesaran abnormal pembuluh darah yang memasok darah ke jantung. Ini menyebabkan risiko serangan jantung pada anak-anak yang masih sangat muda,” demikian dikutip dari laman resmi Universitas Airlangga, Jumat (28/3).

Terkait dengan hal itu, salah satu yang memiliki peran kunci dalam mengatasi penyakit kawasaki pada anak ialah vitamin D. Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan di Turkish Archives of Pediatrics, tim peneliti dari Universitas Airlangga, Surabaya, meneliti hubungan antara kadar vitamin D dan penyakit Kawasaki pada anak-anak yang terinfeksi covid-19.

“Penelitian ini mengungkapkan bahwa vitamin D tidak hanya berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang, tetapi juga memiliki peran kunci dalam modulasi sistem kekebalan tubuh untuk melawan peradangan berlebih,” jelasnya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan tinjauan sistematis untuk mengevaluasi data dari berbagai studi mengenai kadar vitamin D pada pasien anak dengan penyakit Kawasaki, terutama selama pandemi covid-19.

Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar anak-anak dengan penyakit Kawasaki memiliki kadar vitamin D yang rendah. Vitamin D diketahui memiliki sifat anti-inflamasi, dan kekurangannya dapat memicu respons inflamasi yang berlebihan, yang sering kali terjadi pada kasus Kawasaki yang parah.

Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa anak-anak dengan penyakit Kawasaki yang memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah lebih rentan mengalami komplikasi, seperti lesi arteri koroner. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa vitamin D dapat membantu mengatur sistem imun dan meredam peradangan dengan menekan aktivitas sel T dan mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi, seperti TNF-α. Dengan demikian, vitamin D dapat berperan penting dalam menurunkan risiko komplikasi penyakit Kawasaki pada anak.

Pemberian suplemen vitamin D secara teratur dapat membantu meningkatkan hasil klinis dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Meskipun demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami secara lebih rinci bagaimana vitamin D dapat berperan sebagai terapi tambahan pada pasien Kawasaki dan covid-19.

Bagi para orang tua, menjaga asupan vitamin D anak melalui makanan bergizi seperti ikan berlemak, telur, atau suplemen yang disarankan dokter, sangat dianjurkan. Selain itu, paparan sinar matahari yang cukup juga dapat membantu produksi vitamin D alami di dalam tubuh.

Dengan meningkatnya pemahaman tentang manfaat vitamin D dalam modulasi sistem kekebalan tubuh, harapannya adalah bahwa terapi dengan vitamin D dapat menjadi bagian penting dari pengobatan penyakit Kawasaki dan covid-19 pada masa depan. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |